Serangan Udara Rusia akan Berlangsung 3-4 Bulan
Moskow (HR)-Rusia telah mulai melancarkan serangan-serangan udara di Suriah, yang disebutnya untuk memerangi kelompok radikal ISIS. Gempuran tersebut akan berlangsung tiga hingga empat bulan.
Demikian disampaikan seorang anggota parlemen senior Rusia, Alexei Pushkov kepada radio Prancis, Europe 1 seperti dilansir media AFP, Jumat (2/10).
Pushkov juga mengomentari serangan-serangan udara yang telah dilancarkan Amerika Serikat dan koalisinya di Suriah. Menurut politikus Rusia tersebut, serangan-serangan koalisi AS gagal menimbulkan kerusakan signifikan bagi kelompok ISIS. Dikatakannya, kampanye militer Rusia akan lebih gencar untuk mencapai hasil yang diinginkan.
"Saya pikir intensitaslah yang penting. Koalisi yang dipimpin AS telah berpura-pura membombardir Daesh (nama lain ISIS) selama setahun, tanpa hasil," tutur Pushkov yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Jika Anda melakukannya dengan cara yang lebih efisien, saya pikir Anda akan melihat hasilnya," imbuhnya.
Kelompok pemantau HAM Suriah, Syrian Observatory for Human Rights menyatakan, serangan-serangan udara Rusia di Suriah telah menewaskan 28 orang sejak dimulai pada Rabu, 30 September waktu setempat.
Sedangkan kelompok oposisi utama Suriah menuduh Rusia menewaskan 36 warga sipil dalam serangan udaranya di provinsi Homs pada Rabu (30/9). Namun pemerintah Rusia membantah adanya warga sipil yang tewas dalam serangan itu.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengecam tuduhan mengenai jatuhnya korban sipil tersebut dan menyebutnya sebagai "perang informasi".
Moskow menegaskan, pihaknya hanya menargetkan kelompok radikal ISIS. Namun pemerintah AS dan sekutunya mencurigai intervensi militer Rusia dimaksudkan untuk tetap mempertahankan rezim Presiden Bashar al-Assad dengan dalih memerangi terorisme.(dtc/rio)