Apakah Mereka (Investor) Tertarik Lagi ke Daerah?

Apakah Mereka (Investor) Tertarik Lagi ke Daerah?

Sebenarnya kalau boleh dikatakan kasihan sih, ya kasihan. Tapi mau dibilang gimana lagi, ibarat nasi udah menjadi bubur. Hal ini saya utarakan buat para investor yang menjadi korban atau dikorbankan, saya juga enggak tahu.

Asli rusak semua, hanya gara-gara bencana kabut asap yang kerap timbul dan menjadi masalah buat kita ternyata sangat buruk bagi investor yang mengelola kawasan. Selain harus mengusahakan sampai batas waktu pengelolaan yang sudah ditetapkan, terkadang para investor juga harus berhadapan dengan masyarakat yang selalu menyerobot lahan mereka.

Salah-salah melakukan penindakan dengan pelaku penyerobotan bisa berdampak fatal dan berujung pada jalur hukum.
Jadi, kalau sudah begini tentu para investor bakal tak berminat untuk menanamkan modal di daerah kita. Sementara kewajiban mereka untuk penyaluran CSR, membuka lapangan kerja sampai pengurusan izin serta pembayaran pajak sekali pun terkadang semua sudah direalisasikan. Tidak bisa dipungkiri para investor juga memiliki andil dalam membangun daerah.
Biasanya pengusaha mau menanamkan modalnya selain karena pertimbangan potensi, juga karena tingkat keamanan serta kenyamanan dan ketertiban di daerah itu sendiri. Sehingga dapat dipastikan mereka bisa merasa nyaman dalam menanamkan modalnya.

Bencana kabut asap yang sampai saat ini masih dirasakan oleh masyarakat Riau, mungkin kita sudah tahu dari bencana ini sudah ada pimpinan perusahaan yang menjadi tersangka dan menjalani proses penyidikan Kepolisian Daerah Riau.
Apakah ditetapkan mereka selaku pemimpin perusahaan yang terbakar sudah dipastikan bersalah? Padahalkan belum tahu juga mereka bersalah sebab sumber api sampai saat ini masih dalam tahap dugaan sementara.
Jadi, maunya pemerintah juga harus bersikap seimbang. Jangan hanya dilihat kelancaran mereka para pengusaha dalam menyetorkan pajak. Namun pemerintah juga harus memikirkan kenyamanan para investor dalam berinvestasi.***