Pemkab Program Pusat Swasembada Beras 2018
RAMBAH SAMO (HR)-Gerakan serentak pencanangan perbaikan jaringan irigasi secara nasional disambut baik Pemerintah Daerah Kabupaten Rohul. Kegiatan ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan jaringan irigasi di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambah Samo oleh Bupati Rohul Achmad, Bupati Rokan Hulu, usai acara menyatakan mendukung gerakan swasembada tahun 2018 yang dicanangkan Presiden RI melalui Kementerian Pertanian.
Untuk itu Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten perlu sinergisitas.Kabupaten Rokan Hulu, yang merupakan salah satu sentra produksi sandang pangan di Riau, ikut berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan itu dengan menerapkannya lima usaha tani.
Lima (panca) usaha tani yang dimaksud Bupati Rohul yaitu irigasi, harus sampai air ke petak sawah masyarakat. Kedua bibit yang unggul dan dilanjutkan pupuk. Pas musim tanam masyarakat membutuhkan pupuk. Berikutnya pemasaran atau panen raya agar harganya tidak jatuh.
“Kelima usaha ini kita harapkan betul-betul konsisten. Kita yakin dengan potensi Rokan Hulu untuk bertanam, tanahnya cocok, potensi irigasi ada. Karakter petani masyarakatnya ada dan mudah-mudahan itu bisa terwujud. Di sini banyak instansi yang terkait dalam radang wujudkan ini. Oleh sebab itu perlu suatu sinergisitas mulai dari Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten,” terang Bupati Rohul.
Berdasarkan hal tersebut lanjut Bupati Rokan Hulu, Pemkab Rohul akan berupaya meningkatkan daya panen dari satu kali menjadi dua kali, yang panen dua kali mencadi tiga kali. Dengan catatan irigasinya baik, bibitnya unggul dan pupuknya harus tersedia. “Ini lah salah satunya kuncinya.
Jadi, peningkatan 15 persen produksi pangan yang dicanangkan Pemerintah Pusat kami kira bisa. Soalnya tahun 2016 target swasembada kita. Namun karena pembiayaan yang cukup besar, kita memperbaiki jaringan irigasi yang dibangun pada zaman orde baru dulu tahun 80-an. Saat ini banyak irigasi yang rusak dan tidak berfungsi. Nah inilah yang menjadi prioritas kita ke depan, yakni pertanian, dan jaringan irigasi,” tegasnya.
Disinggung soal PPL, Bupati Rohul, menegaskan agar PPL semangat dan konsisten. Karena PPL berbaur setiap hari dengan petani. “Agar kegiatan ini berjalan lancar kesejahteraannya di perhatikan. Selama ini terus terang terabaikan, sehingga di jam jam tertentu mereka berusaha di tempat lain, akibatnya pembinaan ini terabaikan. Ke depan mudah-mudahan dengan acara ini kita harapkan PPL ini diperhatikan kesejahteraannya,” pungkasnya.(adv/hms)Senin (19/1).-Gerakan serentak pencanangan perbaikan jaringan irigasi secara nasional disambut baik Pemerintah Daerah Kabupaten Rohul. Kegiatan ini ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan jaringan irigasi di Desa Rambah Baru, Kecamatan Rambah Samo oleh Bupati Rohul Achmad, Bupati Rokan Hulu, usai acara menyatakan mendukung gerakan swasembada tahun 2018 yang dicanangkan Presiden RI melalui Kementerian Pertanian.
Untuk itu Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten perlu sinergisitas.Kabupaten Rokan Hulu, yang merupakan salah satu sentra produksi sandang pangan di Riau, ikut berkomitmen untuk mewujudkan swasembada pangan itu dengan menerapkannya lima usaha tani.
Lima (panca) usaha tani yang dimaksud Bupati Rohul yaitu irigasi, harus sampai air ke petak sawah masyarakat. Kedua bibit yang unggul dan dilanjutkan pupuk. Pas musim tanam masyarakat membutuhkan pupuk. Berikutnya pemasaran atau panen raya agar harganya tidak jatuh.
“Kelima usaha ini kita harapkan betul-betul konsisten. Kita yakin dengan potensi Rokan Hulu untuk bertanam, tanahnya cocok, potensi irigasi ada. Karakter petani masyarakatnya ada dan mudah-mudahan itu bisa terwujud. Di sini banyak instansi yang terkait dalam radang wujudkan ini. Oleh sebab itu perlu suatu sinergisitas mulai dari Pemerintah pusat, Pemerintah Provinsi, dan Kabupaten,” terang Bupati Rohul.
Berdasarkan hal tersebut lanjut Bupati Rokan Hulu, Pemkab Rohul akan berupaya meningkatkan daya panen dari satu kali menjadi dua kali, yang panen dua kali mencadi tiga kali. Dengan catatan irigasinya baik, bibitnya unggul dan pupuknya harus tersedia. “Ini lah salah satunya kuncinya.
Jadi, peningkatan 15 persen produksi pangan yang dicanangkan Pemerintah Pusat kami kira bisa. Soalnya tahun 2016 target swasembada kita. Namun karena pembiayaan yang cukup besar, kita memperbaiki jaringan irigasi yang dibangun pada zaman orde baru dulu tahun 80-an. Saat ini banyak irigasi yang rusak dan tidak berfungsi. Nah inilah yang menjadi prioritas kita ke depan, yakni pertanian, dan jaringan irigasi,” tegasnya.
Disinggung soal PPL, Bupati Rohul, menegaskan agar PPL semangat dan konsisten. Karena PPL berbaur setiap hari dengan petani. “Agar kegiatan ini berjalan lancar kesejahteraannya di perhatikan. Selama ini terus terang terabaikan, sehingga di jam jam tertentu mereka berusaha di tempat lain, akibatnya pembinaan ini terabaikan. Ke depan mudah-mudahan dengan acara ini kita harapkan PPL ini diperhatikan kesejahteraannya,” pungkasnya.(adv/hms)Senin (19/1).