Sekolah Libur hingga Sabtu
BANGKINANG (HR)-Upaya memadamkan sumber asap di lahan gambut di Kabupaten Kampar masih terus dilakukan tim gabungan. Sementara libur sekolah diperpanjang hingga Sabtu (3/10).
Hingga kemarin, tim masih bekerja di Desa Rimbo Panjang, Kecamatan Tambang dan di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung.Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar Irtarius melalui Kepala Seksi Kedaruratan Muhammad Nasir kepada wartawan mengungkapkan tim gabungan ini terdiri dari BPBD Kampar, TNI, Polri, Maggala Agni, Dinas Kehutanan Kabupaten Kampar dan lainnya.
Meskipun api tidak lagi kelihatan di dua lokasi ini namun asap masih tampak keluar dari lahan gambut tersebut. Pihaknya juga berkoordinasi dengan TNI AU dalam melakukan water booming.
Menurutnya, curah hujan yang mengguyur wilayah itu dalam beberapa hari terakhir belum bisa mematikan seluruh sumber asap.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumsi para petugas dari tim gabungan ini, Pemkab Kampar masih membuka dapur umum di Desa Rimbo Panjang.
Sementara dari pantauan Haluan Riau, dalam tiga hari terakhir kabut asap tampak semakin tebal meskipun sebagian besar wilayah Kabupaten Kampar telah beberapa kali diguyur hujan dalam sepekan. Hampir sepanjang hari matahari tak kelihatan akibat kabut asap yang tebal sehingga cuaca kelihatan selalu mendung.
Banyak kendaraan menghidupkan lampu kendaraannya meski pada siang hari untuk menghindari kecelakaan.Meski kabut asap makin tebal dan berbahaya namun masih banyak warga keluar rumah tanpa menggunakan masker. Di jalan-jalan di beberapa tempat anak-anak terlihat leluasa bermain karena sekolah diliburkan. Anak-anak ini tidak mendapatkan pengawasan dari orang tuanya.
Di sisi lain, para pelajar di Kabupaten Kampar liburnya kembali diperpanjang oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan dari Kamis (1/10) hingga Sabtu (3/10) nanti.
Beberapa orang tua mulai mengeluhkan dan mengkhawatirkan ketertinggalan pelajaran anak-anak mereka.
"Hampir seratus halaman sejak musim libur karena kabut asap ini anak saya mengerjakan tugas di rumah. Kalau orang tuanya yang punya waktu dan punya pengetahuan membimbing anaknya okelah anak-anaknya masih bisa mendapatkan pelajaran, tapi bagaimana dengan orang tuanya yang sibuk dan tak pula bisa mengajar anaknya bagaimana itu pak," ungkap salah seorang ibu rumah tangga yang enggan menyebutkan namanya kepada Haluan Riau, Kamis (1/10) di Bangkinang.***