PT NSP Siap Rampungkan Tanaman Kehidupan

SELATPANJANG (HR)-PT Nasional Sago Prima perusahaan yang bergerak di bidang perkebunan Sagu, beroperasi di Kabupaten Kepulauan Meranti optimis akan merampungkan seluruh tanaman kehidupan untuk diberikan kepada desa-desa sekitar perusahaan.
Tahun 2014 lalu, perusahaan yang dilanda musibah kebakaran, tidak sempat melakukan penanaman tanaman kehidupan berupa tanaman Sagu itu. Dan pembangunan itu dimulai dari tahun 2015.
Hingga Agustus 2015 perusahaan telah membangun dan memananam bibit sagu seluas 150 hektare.
"Untuk tahun 2015, perusahaan menargetkan akan membangun kebun tanaman kehidupan itu seluas 200 Ha, saat ini sudah terealisasi seluas 150 Ha.
Sementara menjelang akhir tahun kita optimis bisa rampung untuk 200 hektare,”ungkap Manager PT NSP Harry Susanto, melalui Forestry Support Coordinator PT NSP Setyo Budi Utomo, kepada Haluan Riau di Selatpanjang Kamis kemarin.
Budi menyebutkan, desa lokasi pembangunan tanaman kehidupan itu saat ini terdapat di beberapa desa di Kecamatan Tebingtinggi Timur.
Seperti Desa Kepau Baru, Desa Lukun, dan Desa Batin Suir, serta Teluk Buntal dan Tanjung Gadai.
Dan untuk tahun 2016 mendatang, pembangunan itu akan berlanjut di desa-desa yang sudah disepakati sebelumnya.
Hingga akhirnya nanti perusahaan akan membangun tanaman kehidupan bagi 10 desa yang ada di tambah satu untuk peruntukan pihak kecamatan.
Dengan jumlah seluruhnya 1.100 Ha, tanaman sagu menjadi milik masyarakat yang akan dikelola oleh desa.
Diungkapkannya, ada
pun bibit yang sudah ditanam atau yang akan ditanam di lahan tanaman kehidupan itu, semuanya dengan bibit unggul. Bibit yang telah melalui penelitian perusahaan bersama pihak terkait lainnya. Sehingga bibit sagu yang akan ditanam benar-benar berbobot dan berkualitas.
Berbeda dengan bibit sagu tradisional. Binit sagu yang ditanam itu nantinya akan memberikan pertumbuhan yang bagus dengan rendemen sagu yang tinggi.
“Ini akan memberikan keuntungan yang cukup besar bagi pertumbuhan dan kemajuan desa di Kecamatan Tebingtinggi Timur di masa datang," katanya.
Hal ini juga menjadi salah satu komitmen PT NSP menjadikan desa-desa sekitar perusahaan menjadi maju dan berkembang bersama perusahaan.
Itu artinya kehadiran NSP umumnya di Meranti dan khususnya di Kepau Baru dan desa sekitar, akan mengkatrol desa-desa tersebut menuju desa-desa mandiri.
Dimasa panen ke depan, desa-desa itu akan memiliki hasil yang jauh lebih besar dari program pembangunan yang ada. Sebab 100 ha kebun sagu, jika mulai penen pada tahun ke delapan, maka selanjutnya setiap tahun akan melakukan panen.
Panen akan terjadi secara terus menerus, dan desa pun tidak perlu lagi menanam. Karena cukup hanya sekali menanam untuk seumur hidup, jika kondisi areal dalam kondisi normal.
"Kehadiran PT NSP di Kepulauan Meranti tidak hanya datang untuk membangun perusahaan saja, melainkan turut membangun desa bahkan kabupaten itu sendiri,”sebut Budi lagi.***