Produksi Ikan Riau Defisit 3 Ribu Ton
PEKANBARU (HR)-Produksi ikan di Provinsi Riau belum mampu menutupi kebutuhan konsumsi masyarakat di Riau, dan masih defisit sebesar 3 ribu ton.
Pasalnya, kebutuhan masyarakat mencapai 188.930 ton per tahun, sementara hasil produksi hanya sebesar 150.788 ton per tahun. Berdasarkan data Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Riau, produksi ikan buat kabupaten kota di Riau secara rinci, yakni Kabupaten Kuansing 4.575 ton, Indragiri Hulu 2.708 ton , Indragiri Hilir 44.896 ton, Pelalawan 9.980 ton, Siak 2.420 ton, Kampar 24.573 ton, Rokan Hulu 4.915 ton, Bengkalis 3.475 ton, Rokan Hilir 48.077 ton, Kepulauan Meranti 2.048 ton, Kota Pekanbaru 1.951 dan Dumai 1.069 ton.
"Kebutuhan ikan kita masih dipenuhi berasal dari luar dan produksi ikan di Riau belum mampu tutupi kebutuhan," ungkap Anggota Komisi B DPRD Riau Firdaus, Selasa (29/9).
Politisi Asal Rohil ini menyebutkan, persoalan ini harusnya menjadi pemerintah provinsi Riau untuk pengembangan sektor perikanan, terutama masyarakat pesisir yang memang mata pencarianya bergantung kepada ikan.
Menurutnya, pengembangan budidaya ikan air asin dan payau untuk menjadi perhatian pemprov Riau tidak hanya perikanan darat seperti saat ini. "Pengembangan budadaya ikan laut ini tidak hanya mencukupi kebutuhan, tapi dapat membantu masyarakat di Pesisir yang mana masyarakat miskin itu paling banyak di daerah pesisir," ujar Firdaus.
Disebutkan Politisi PKB ini, masyarakat pesisir harus mendapatkan perhatian dengan mendukung dan memanfaatkan potensi yang ada. Apalagi, masyarakat nelayan yang pergi berhari-hari menangkap ikan. "Namun, hasilnya tidak menutupi kebutuhan sehari-hari mereka. Pemerintah harusnya bersikap adil, masyarakat miskin itu menumpuk di pesisir," ungkapnya. (rud)