Masyarakat Minas Keluhkan Pendidikan dan Sengketa
MINAS (HR)-Dengan program Pemerintah daerah wajib belajar 12 tahun, menimbulkan angin segar bagi masyarakat. Tapi ironisnya, wajib balajar 12 tahun tersebut tidak didukung dengan serana prasarana untuk menunjang siswa mencapai hal tersebut
"Keterbatasan lokal salah satu menghambat siswa untuk belajar, terpaksa beberapa siswa di Kecamatan Minas ada masuk pagi sampai sore, tentunya tidak efektif lagi," ungkap Pohan Simorat, warga Kelurahan Minas, Kecamatan Minas, saat Pasangan Suhartono-Syahrul menggelar kampanye dialogis di Jalan Sisingamangaraja, Kelurahan Minas, Sabtu (26/9).
Lebih lanjut Pohan menceritakan, Kecamatan Minas ini merupakan Kota Industri, tentunya harus mendapatkan perhatian lebih, tapi sekolah milik pemerintah yaitu Sekolah Dasar 01 sampai 04 Negeri Kabupaten Siak masih kekurangan lokal. "Kekurangan lokal dan fasilitas lain di empat sekolah dasar di Minas tersebut sudah bertahun-tahun dirasakan, siswa maupun orang tua, mereka orang tua menjadi saksi keterbatasan lokal tersebut," sebutnya
Untuk itu, warga berharap kepada Paslon nomor urut 2, Suhartono-Syahrul, apabila terpilih nanti menjadi Bupati-Wakil Bupati Siak periode 2016-2021, agar dapat memberikan perhatian khusus untuk sekolah dasar di minas, termasuk di Kabupaten Siak.
Sengketa
Selain itu juga, sangketa lahan di Minas masih belum terselesaikan. "Kami berharap, apabila Suhartono-Syahrul terpilih menjadi Bupati-Wakil Bupati Siak untuk dapat menyelesaikan persolan tersebut, dan memihak ke masyarakat tentunya," harapnya
Menanggapi persoalan tersebut calon Bupati Siak nomor urut dua Suhartono mengatakan, meningkatkan kuantitas dan kualitas pendidikan di Kabupaten Siak termasuk di Kecamtan Minas menjadi perhatian dan skala prioritas di Visi misi Suhartono-Syahrul.(lam)