Jadi Faktor Penambah Angka Kemiskinan RI
JAKARTA (HR)-Bencana asap yang melanda Pulau Sumatera dan Kalimantan, menjadi faktor utama angka kemiskinan di Indonesia bertambah. Padahal Indonesia sempat berhasil menjadi negara yang unggul dalam mengentaskan kemiskinan.
Mantan staf Khusus Presiden Bidan Ekonomi Firmanzah mengatakan, pada periode 2005-2009 yang mampu menekan kemiskinan rata-rata 0,9 persen per tahunnya. Dibandingkan dengan Tiong-kok yang hanya mampu 0,1 persen.
Namun, kata Firmazah, masih banyaknya masalah yang belum bisa diselesaikan pemerintah seperti penanganan bencana asap, akan menambahkan angka kemiskinan.
"Karena asap dan kebakaran hutan melanda daerah yang semester pertama pertumbuhan ekonominya rendah," katanya, saat acara Forum Senator Untuk Rakyat di Restoran Nyonya Dua Cikini, Jakarta, Minggu (27/9).
Bencana asap dan kebakaran hutan, faktor lain penambah angka kemiskinan adalah elnino. Sumatera dan Kalimantan sendiri merupakan wilayah produksi komoditas seperti sawit.
"Kalau BPS survei dipublikasikan tahun depan, saya hampir yakin angka kemiskinan akan naik, karena ada elnino darurat kekeringan di daerah, ditambah lagi asap dan kebakaran hutan, jadi daerah berbasis CPO dan minerba, pasar dunia komodiatas juga drop, sudah di daerah sumatera dan kalimantan sekarang terpapar dengan kabut asap, kalau tidak diselesaikan maka akan menambah jumlah orang miskin terutama sumatera dan kalimantan," tambahnya.
Oleh karena itu, kata Firmanzah, pengentasan kemiskinan tidak lagi harus diberantas oleh pemerintah pusat, melainkan harus dilakukan secara beramai-ramai.
"Butuh fokus intens, leadership yang kuat, pemerintah masih fokus dengan infrastruktur, bukan tidak penting tetapi sifatnya jangka pendek harus dipikirkan seperti pengentasan kemiskinan, tidak bisa dilakukan oleh pusat, tetapi daerah juga harus berperan," tandasnya.(okz/mel)