“Kejadian Itu Tepat di Belakang Kami”
MINA (HR)-Musibah di Jamarat Mina, Kamis (24/9), akan menjadi pengalaman tak terlupakan bagi sejumlah jamaah haji asal Kabupaten Indragiri Hulu. Sebab, mereka menjadi saksi hidup dalam musibah yang menyebabkan meninggalnya ratusan jamaah haji dari berbagai belahan dunia tersebut.
Syukurlah, para JH asal Inhu tersebut tidak sampai menjadi korban. Pasalnya, kejadian itu berlangsung tepat di belakang rombongan JH Inhu, yang ketika itu baru saja selesai melontar jumrah.
"Alhamdulillah kami semua selamat. Kejadian itu tepat di belakang kami. Kami juga sempat menyaksikan betapa ramainya orang saling berdesakan dan dorong-dorongan dalam peristiwa itu. Rombongan itu sempat berpapasan dengan kami. Memang dalam jumlah, mereka cukup banyak dan saling berdesakan, padahal tempatnya sempit," ungkap salah seorang JH Inhu,
Kejadian
Asmah Razak, dalam keterangannya kepada Haluan Riau, Jumat (25/6) di Rengat.
Menurutnya, para JH asal Inhu, sudah pergi menuju lokasi jamarat sejak pukul 04.00 dini hari Waktu Arab Saudi. Sebelum melontar, para JH Inhu juga sempat menunaikan Salat Subuh di lokasi itu. Sehingga ketika peristiwa itu terjadi, para JH Inhu sudah kembali ke penginapan mereka.
Sementara itu JH Inhu lainnya, Ridwan, mengungkapkan, Pada Jumat kemarin, ia berencana akan pergi kembali melontar jumrah. Mengingat musibah yang terjadi Kamis kemarin, ia melarang istri dan kakaknya yang juga ikut menunaikan ibadah haji, agar tidak ikut pergi melontar. Sehingga ia akan mewakili kewajiban keduanya melontar jumrah. "Suasana sedang tidak baik, jadi lebih baik istri dan kakak saya tidak lagi pergi melontar jumrah," ujarnya.
JH Riau Selamat
Meski belum ada informasi pasti dari pemerintah, namun para JH asal Riau, hampir bisa dipastikan tidak ada yang menjadi korban dalam musibah di Mina. Seperti dituturkan salah seorang JH Riau asal Pekanbaru, Ansyari Kadir, petugas haji Indonesia Provinsi Riau termasuk dirinya, telah melakukan pendataan dan pencarian informasi mengenai JH asal Riau. Hal itu dilakukan untuk memastikan tidak ada JH asal Riau yang ikut menjadi korban dalam tragedi di Jumarat, Mina.
“Sudah dilakukan pengecekan oleh petugas haji Riau ke Panitia Haji Indonesia Sektor Mina, tidak ada korban dari jamaah haji Provinsi Riau. Alhamdulillah,” jelas Anshari Kadir dalam akun media sosialnya.
Sementara itu, hari ini Jumat 11 Dzulhijjah (25/9), jamaah haji asal Riau sudah melakukan melempar jumrah hari kedua yakni melepar jumrah ula, wustha dan aqabah.
Jamaah Riau berangkat dari kemah atau tenda melakukan jumrah sekitar pukul 02.00 WAS dinihari dan sampai kembali di pemondokan pukul 04.00 WAS. Selanjutnya, jamaah melakukan salat bersama di masjid terdekat. Bagi yang sakit atau tidak bisa ikut karena sesuatu hal sesuai ketentuan ibadah haji, akan diwakilkan kepada orang lain yang dipercaya untuk melempar jumrah.
Di tempat terpisah, Kepala Kantor Kementerian Agama Inhu, Abdul Kadir, juga membenarkan sejauh ini belum ada menerima kabar tentang JH Riau khususnya Inhu, yang menjadi korban dalam musibah di Mina.
"Saat kejadian itu, mereka sudah pulang dari melontar jumrah. Sebagian ada yang sempat menyaksikan peristiwa tragis tersebut, jelasnya.
Dikatakannya, keadaan jemaah haji asal Inhu secara umum dalam keadaan sehat wal'afiat. Bahkan tiga orang yang berangkat dalam keadaan sakit stroke dua orang dan satu orang dalam menjalani cuci darah, saat ini segar bugar, bahkan mereka yang harusnya difasilitasi khusus dan didampingi tenaga kesehatan tersebut, tetap bergabung dengan jamaah lainnya untuk menjalani ibadah mereka dan tidak memanfaatkn fasilitas yang harusnya mereka dapatkan.
Menurut Abdul Kadir, jamaah haji Inhu harusnya kembali ke Tanah Air pada 10 Oktober mendatang. Namun ada perubahan dan mereka akan sampai ke embarkasi Batam menjadi 11 Okotober 2015 dan akan sampai ke Rengat pada 12 Oktober.
Hal senada juga dilontarkan Kakan Kemenag Pekanbaru, Edwar S Umar. Ia mengatakan jamaah haji asal Pekanbaru tidak ada yang menjadi korban. "Alhamdulillah sesuai informasi dari ketua kloter, aman. Jamaah kita tidak ada yang menjadi korban," ungkapnya. (eka, pbc, sis)