DPKP Berharap Miliki Kantor Representatif
SELATPANJANG (HR)- Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kepulauan Meranti Joko Surianto Selamat, mengungkapkan pihaknya sangat berharap memiliki gedung kantor sendiri guna mendukung operasional setiap harinya.
Selama ini kita masih menempati ruko dengan kondisi ruangan yang sangat tidak memadai. Sebab instansi yang memiliki 3 bidang masing-masing memiliki kesibukannya sendiri. Seperti pasukan kuning yakni petugas kebersihan yang memiliki dukungan peralatan, terpaksa tidak bisa terkumpul di satu lokasi.
“Kita jauh berbeda dengan instansi atau Satker lainnya. Barangkali mereka tidak sampai memiliki peralatan operasional seperti peralatan yang kita miliki. Sebab kita bergerak setiap harinya, dan tentu harus bisa menyaksikan ketersediaan peralatan yang kita miliki itu. Sementara karena lokasi kantor yang tidak mengijinkan itu, berbagai peralatan yang digunakan dalam operasional kebersihan tersebut terpaksa menumpang di berbagai lokasi yang ada,”ungkap Kepala Dinas Pasar Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Kepulauan Meranti, Joko Surianto Selamat SH, kepada Haluan Riau di ruang kerjanya Selasa kemarin.
Kondisi kantor kami ini menjadi sebuah kendala dalam pelaksanaan tugas kami setiap harinya. Sebab namanya juga berkantor di ruko, tentu sangat tidak layak karena banyaknya peralatan yang kami butuhkan.
Mulai dari gerobak sampah, truck pikup maupun truck sampah lainnya yang tidak bisa kami kumpulkan dalam satu lokasi. Akibat berserakan atau tidak bisa dikumpulkan dalam satu lokasi itu, pengawasannya juga semakin sulit. Akibatnya juga tidak jarang kita kehilangan peralatan truck tersebut.
Seperti batre dan lain sebagainya. Selain itu, kita juga harus mengeluarkan dana puluhan juta setiap tahunnya hanya untuk sewa ruko dan biaya peralatan lainnya.
Kami berharap mulai tahun depan, pengadaan kantor untuk Dinas Pasar- Kebersihan dan Pertamanan tersebut sudah bisa dicarikan lokasi yang sesuai.
Jika masih berkantor di bangunan ruko ini, maka sangat sulit untuk memaksimalkan kinerja. Di sisi lain, kita dituntut lebih peka dan segera bertindak dalam menyelesaikan berbagai persoalan yang terjadi di lapangan.
Seperti pembersihan titik-titik yang menjadi lokasi pembuangan sampah yang dilakukan masyarakat setiap harinya. Sebab walaupun kita telah membuat papan larangan di lokasi-lokasi tertentu untuk tidak membuang sampah, tapi masih saja ditumpuk sampah di sana.
Semua itu menuntut petugas kebersihan agar bekerja ekstra. Sementara kita selalu mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah secara sembarangan. Namun kesadaran tersebut tampaknya juga masih jauh dari harapan,”kata mantan Camat Rangsang itu.
Diakhir bincang-bincangnya berharap, agar seluruh masyarakat Meranti semakin peduli dengan kebersihan itu. Sebab memelihara kebersihan bukan semata-mata hanya tanggungjawab pemerintah saja.
"Tapi seluruh masyarakat dituntut untuk sama-sama menjaga kebersihan itu. Kebersihan yang terjadi bukan untuk kepentingan pemerintah saja, melainkan kepentingan bersama agar kota bersih, indah dan asri,”tambah dia.(jos)