Tidak Ada Alasan Puskesmas tak Layani Masyarakat

Dewan Minta Diskes Turun ke Lapangan

Dewan Minta Diskes Turun ke Lapangan

PEKANBARU (HR)-Pernyataan Diskes Kota Pekanbaru yang mengatakan dalam upaya antisipasi dampak buruk asap, Puskesmas aktif memberikan pelayanan selama 24 jam.

 Namun penyataan itu dinilai tak seiring dengan kondisi di lapangan, karena masih ada sejumlah Puskesmas yang tutup saat dibutuhkan masyarakat.

Hal ini disampaikan Manda, salah seorang warga Kecamatan Tampan Kota Pekanbaru. Menurutnya, Puskesmas yang dikatakan aktif 24 jam hanya di berita saja, jika di lapangan kebanyakan Puskesmas lebih sering tutup.

"Satu malam saya ke Puskesmas, sekitar pukul 19.00 WIB di Kecamatan Sukajadi dan juga Tampan, pintunya tertutup, lalu ada tulisan di pintu 'Tutup'.

 Paginya juga sebuah Puskesmas di Kecamatan Tampan dan hasilnya sama, Tutup," ujar Manda mengaku pada wartawan akir pekan kemarin.

Menanggapi soal ini, anggota Komisi III DPRD Kota Pekanbaru Fikri Wahyudi Hamdani menyayangkan jika masih ada Puskesmas yang sering tutup di saat kondisi kabut asap saat ini. Menurut Yudi, pihaknya berharap agar Diskes tegas dan memantau ke setiap Puskesmas.

"Dengan kondisi ini Diskes harusnya meninjau setiap Puskesmas, dilihat apa keluhannya sehingga tidak beroperasi 24 jam dan melayani masyarakat secara maksimal," kata Fikri Wahyudi Hamdani saat dikonfirmasi, Minggu (20/9).

Disebutkan politisi Partai NasDem ini, kondisi udara di Kota Pekanbaru yang hampir sepekan berada di posisi 'Berbahaya', pemerintah harus tanggap. Terlebih telah ditetapkan bahwa Riau termasuk Pekanbaru saat ini darurat dampak kabut asap.

"Dengan kondisi banyaknya warga yang sakit, Diskes harusnya turun ke lapangan, bila perlu ajak kita di DPRD khususnya Komisi III berkeliling melihat, jangan hanya sekadar cerita saja, lihat ini, kondisi yang diceritakan berbanding terbalik di lapangan," tegasnya.

Yudi juga menegaskan, Diskes harus bisa memastikan stok obat di setiap Puskesmas harus aman termasuk tenaga medis.

"Kita tidak mau ini hanya sebuah cerita, seperti mengatakan obatnya sudah aman, begitu dilihat ternyata tidak, untuk mengantisipasi itu makanya perlu diawasi dan dikontrol, bikin semacam jadwal biar dikunjungi puskesmasnya itu.
 Kasihan masyarakat kita sudah menderita, pas mau berobat tambah menderita lagi,"imbuhnya. (ben)