Ditutup menguat, Rupiah Masih Negatif Pekan Ini
JAKARTA (HR)-Meski kian mendekati level Rp14.500 per dollar Amerika Serikat, rupiah ditutup menguat di akhir pekan, Jumat (18/9). Namun, sepanjang sepekan, nilai tukar rupiah masih tergerus di hadapan dollar Amerika Serikat.
Di pasar spot, Jumat (18/9) posisi rupiah terhadap dollar menguat 0,59% di level Rp14.374 dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir masih melemah 0,36%.
Sedangkan di kurs tengah Bank Indonesia nilai rupiah tergelincir 0,08% ke level Rp14.463 serta sepekan terakhir tergerus 1,09%. Analis menduga, pelemahan ini masih akan terus berlanjut hingga pekan mendatang dengan minimnya data ekonomi domestik.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk menuturkan sepanjang pekan rupiah dibayangi oleh antisipasi pasar menanti hasil pertemuan bank sentral AS FOMC Jumat (18/9) dini hari. Kehati-hatian pasar mengambil sikap ini menyebabkan aset berisiko seperti rupiah pun tertinggal.
Penundaan suku bunga The Fed memberikan sedikit nafas lega bagi rupiah di akhir pekan sehingga nilainya cukup terangkat. “Sementara eksternal didominasi The Fed, internal Indonesia belum menyajikan data ekonomi yang menggembirakan,” papar Reny.
Surplus neraca perdagangan Agustus 2015 tidak sebesar surplus di Juli 2015 serta cadangan devisa juga terkikis menyebabkan rupiah tidak memiliki daya tahan. “BI rate yang dipertahankan di level 7,5% sudah diantisipasi pasar jadi tidak juga banyak membantu,” tambah Reny. (koc/dar)