31.599 RT Gantungkan Hidup dari Pertanian
TELUK KUANTAN (HR)-Sebanyak 31.599 rumah tangga di Kuansing menggantungkan hidup dari hasil pertanian, terutama karet dam mengalami kondisi ekonomi hidup susah.
sudah satu tahun petani karet tidak bisa menikmati harga sebanding dengan kondisi kehidupan sekarang. Harga karet tingkat petani biasanya laku Rp5 ribu dan tertinggi Rp8 Ribu peerkilo.
Sebagian besar petani karet berharap harga karet paling rendah dijual Rp10 ribu. "Kalau sekarang harga karet ditingkat petani cuma Rp5 ribu, itupun hasil sadapan jauh susut karena musim kemarau," ujar Imar warga Kari, Rabu (16/9).
kalau musim hujan paling banyak kebun karet luas satu hektare bisa mendapatkan hasil sadapan 10 kilo, kalau sekarang paling satu hektare 5 kilo.
Data BPS tahun 2013, sedikitnya ada 41.878 rumah tangga usaha tanaman tahunan. dari jumlah tersebut yang menggantungkan kehidupan pada tanaman karet mencapai 31.599 rumah tangga, diikuti kepala sawit 15.349 rumah tangga, kelapa 3.249, kakao 675 , kopi 48 dan pinang atau jambe 342 rumah tangga. (rob)
Berita Lainnya
- Kapolda Riau Ramah Tamah Bersama Bupati Meranti dan Tokoh Masyarakat
- Pemcam Kandis Salurkan Bantuan Korban Bencana Banjir dan Longsor
- Kebakaran Lahan Kembali Terjadi di Meranti
- Pj Bupati Salurkan Bantuan di Siak Hulu
- 5.030 Calon Jemaah Haji Riau Akan Berangkat pada Akhir Mei 2023
- STIE Indragiri Gelar Bimtek Soal Desa untuk Mahasiswa dan Kades