Aktivitas Sekolah-Bandara Lumpuh Total
Informasi diperoleh, pihak Dinas Pendidikan Kota Dumai langsung mengeluarkan imbauan libur sekolah untuk jenjang PAUD/TK hingga SLTA setelah sebelumnya dapat rekomendasi dari KLH. Sementara, aktifitas Bandara Pinang Kampai Dumai sudah lumpuh sejak Jumat (11/9), akhir pekan lalu.
Kabid Pendidikan Menengah dan Kejuruan (Dikmenjur) Disdik Kota Dumai, H Misdiono kepada Haluan Riau mengatakan, imbauan libur sekolah berlaku untuk semua jenjang pendidikan. Baik itu PAUD, TK, SD, SMP/MTs serta SMA/MA/SMK.
"Aktifitas sekolah untuh Senin (14/9), kita liburkan secara keseluruhan. Kemudian untuk Selasa (15/9), kita masih memantau kondisi asap hingga malam. Jika masih pekat juga kemungkinan akan dilibur-kan," ujarnya, kemarin.
Perihal libur sekolah tersebut, selain dapat rekomendasi dari KLH juga diketahui oleh Penjabat Walikota Dumai. Dimana, setiap kondisi asap tak memungkinkan atau di ambang batas, boleh meliburkan sekolah.
"Meskipun libur sekolah, bukan berarti anak didik libur belajar. Mereka bisa belajar di rumah atau mengulangi pelajaran untuk persiapan menyambut Ujian Nasional bagi anak didik di kelas akhir," anjur Misdioni saat dihubungi di ruang kerjanya.
Sejumlah pihak sekolah yang berhasil dihubungi Haluan Riau kemarin, menyatakan waspada kabut asap sejak beberapa hari terakhir. Seperti di SDN 014 Gurunpanjang, Bukitkapur yang berada di tapal batas Dumai-Bengkalis, pada Sabtu (12/9) akhir pekan lalu memulangkan anak didik lebih awal. Sebab, saat itu kondisi kabut asap sudah nampak tebal. Sehingga pihak sekolah mengambil kebijakan memulangkan anak didik lebih awal, untk menjaga hal-hal tak diinginkan.
"Pada Sabtu lalu hanya sebentar saja berlangsung aktifitas sekolah. Murid langsung dipulangkan, karena kabut asap sangat pekat," tuturnya Doni Handoko, Kepala SDN 014 Gurunpanjang saat dihubungi melalui ponsel.
Perihal libur total pada Senin kemarin, diungkapkan Doni langsung dapat imbauan dari Dinas Pendidikan Kota Dumai melalui Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Buktikapur. "Imbauan tersebut langsung kita kirim ke masing-masing orangtua atau wali," ungkapnya.
Sementara, Kepala SDN 008 Bumi Ayu, Kecamatan Dumai Selatan, Yurida mengatakan dibanding hari sebelumnya, kabut asap makin pekat saja. "Kami sudah liburkan murid. Jadi saat mereka datang, langsung kami anjurkan untuk pulang," sebutnya.
Empat Hari Lumpuh
Sementara, penerbangan di Bandara Pinangkampai Dumai yang mulai stabil pada Kamis pekan lalu dimana selama tiga hari sebelumnya gagal beroperasi karena kabut asap, namun pada Jumat (11/9) hingga Senin (14/9) kembali lumpuh total.
Menurut Kepala UPT Bandara Pinang Kampai, Catur Hargowo, Senin (14/9), Bandara Pinangkampai Dumai tetap belum bisa beroperasi. Pada pantauan kemarin, jarak pandang hanya berkisar 300 meter saja dan tak memungkinkan pesawat untuk take off dan landing.
"Hanya pada Kamis itu saja bisa lancar penerbangan, namun pada Jumat hingga hari ini (kemarin) Bandara Pinangkampai lumpuh total. Jarak pandang semakin sempat seiring kabut asap yang kian tebal," tuturnya.
Menelaah kondisi saat ini, Catur pesimis Bandara Pinangkampai dapat beroperasi secepatnya. Pasalnya, kondisi Karhutla di dua provinsi yakni Jambi dan Sumsel belum berhasil dijinakkan.
"Saya perkirakan hingga dua minggu ke depannya, Bandara Pinang Kampai mungkin belum bisa beroperasi. Namun kita tetap berharap agar kabut asap ini cepat menipis," harapnya.
ISPU 500 PSI
Di tempat terpisah, kondisi udara di Kota Dumai terus memburuk, Senin (14/9). Sesui data dari KLH Kota Dumai, hasil pengukuran ISPU pada dua waktu yakni pukul 06.39 WIB dan pukul 10.17 WIB, kondisi udara berada di level berbahaya yakni pada angka 500 PSI.
Kepala KLH kota Dumai Bambang Suriyanto, mengatakan, pada Ahad lalu pihaknya sudah mengeluarkan anjuran ke Dinas Pendidikan dan sekolah-sekolah agar meliburkan anak didiknya untuk menghindari ISPA dan penyakit lain yang diakibatkan kabut asap Karhutla ini.
Hasil pengukuran indeks standar pencemaran udara (ISPU) pada hari ini, Senin (14/9), kualitas udara berada di level 500 PSI dengan status "berbahaya". Namun, diketahui, di Dumai saat ini nihil titik api. Diduga asap pekat ini adalah kiriman dari daerah tetangga.
"Kualitas udara Kota Dumai pagi ini sudah berada di level "berbahaya". Berdasarkan laporan yang kita terima dari PT Cevron kondisi udara berada di level 500 PSI, di papan ISPU berada di level merah dengan status berbahaya," tambahnya.***