Masih Diselimuti Kabut Asap Pekat
Kondisi udara Kota Bengkalis Minggu kemarin, lebih parah jika dibandingkan pada saat Jumat lalu, dimana Dinas Pendidikan Bengkalis telah meliburkan anak sekolah semua tingkatan hingga Sabtu.
Menyikapi kondisi ini, Penjabat Bupati Bengkalis H Ahmad Syah Harrofie mengatakan telah menginstruksikan Dinas Pendidikan (Disdik) untuk tetap mengizinkan sekolah-sekolah meliburkan para siswa-siswinya sampai kualitas udara membaik.
“Jika memang kualitas udara masih dalam kondisi membahayakan, Senin (14/9) hari ini dan hari-hari ke depan, biarkan seluruh sekolah di daerah ini libur. Pantau terus dan koordinasikan dengan Badan Lingkungan Hidup serta seluruh Camat dan serta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Disdik, supaya proses belajar mengajar diaktifkan kembali bila kualitas udara sudah membaik,” pesan Ahmad Syah kepada Dinas Pendidikan.
Karena kualitas udara di daerah ini tidak sehat, Ahmad Syah berpesan kepada warganya yang anak-anaknya sekolahnya diliburkan, untuk mengawasi dan melarang anak-anaknya bermain di luar rumah.
“Kemudian dan meskipun tidak sekolah, ingatkan mereka agar tetap belajar di rumah dengan baik. Minimal mengulangi pelajaran-pelajaran sebelumnya,” imbuh Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Masyarakat Pemerintah Provinsi Riau ini.
Memang, akibat kabut asap yang kiat pekat, kualitas udara di daerah kian membahayakan kesehatan. Karena itu, walaupun sebagian sekolah pada Jumat pagi dua hari lalu ada yang tetap melaksanakan proses belajar mengajar, namun di hari itu juga Disdik memutuskan untuk meliburkan seluruh sekolah di daerah ini.
Sekolah yang diliburkan, di semua tingkatan, mulai dari jenjang pendidikan anak usia dini sampai sekolah menengah atas (SMP/SMA) sederajat. Meskipun untuk jenjang sekolah menengah pertama dan atas/sederajat, sifatnya situasional. Maksudnya tergantung kondisi di lapangan.
Terpisah, Pelaksana Tugas Kepala Disdik Heri Indra Putra menjelaskan sudah menginstruksikan seluruh Kepala UPT Disdik untuk terus melaporkan kondisi terkini kondisi kabut asap di wilayah masing-masing.
“Dalam kesempatan pertama, seluruh Kepala UPT Disdik sudah kita tugaskan untuk melaporkan keadaan kondisi kabut asap teranyar di wilayah kerjanya, sehingga secepatnya kita bisa mengambil keputusan yang tepat. Misalnya, tetap meliburkan atau kembali mengaktifkan kegiatan belajar mengajar di sekolah,” terang Heri.***