Udara Kota Dumai Semakin Memburuk
Kabut asap tebal yang menggantung di awan Kota Dumai, Senin (7/9), terlihat sangat pekat. Sejumlah warga mulai mengenakan masker mengantisipasi bahaya ISPA, radang tenggorokan serta iritasi mata.
Data diperoleh di Kantor Lingkungan Hidup (KLH) Kota Dumai kemarin, pada pukul 06.57 WIB hasil pengukuran udara 214 PSI. Menjelang siang kondisi udara bertambah buruk, yakni pada pukul 13.04 WIB hasil pengukuran ISPU berada pada angka 296 PSI.
Sedangkan pada pengukuran pukul 15.05 WIB, angka menurun sedikit, yakni, 282 PSI. "Secara umum disimpulkan kualitas udara Kota Dumai pada Senin (7/9), berada di level sangat tidak sehat," beber Bambang Suriyanto, Kepala KLH Kota Dumai menjawab Haluan Riau di ruang kerjanya.
Kondisi asap yang sebelumnya sempat berada di level 300 ke atas atau berbahaya, kemudian pada pengukuran Minggu (6/9) turun menjadi tidak sehat yakni berada di level tidak sehat dimana berada di angka 183 PSI (pukul 07.00 WIB) serta pada angka 104 PSI (pukul 08.39 WIB).
Namun pada pengukuran Senin kemarin, hasil pengukuran ISPU menunjukan angka negatif dimana udara menjadi sangat tidak sehat. KLH Kota Dumai juga merilis sejak Sabtu lalu hingga kemarin tidak ditemukan hotspot di Kota Dumai.
Di tempat terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Dumai, Tengku Izmet kepada Haluan Riau mengatakan sampai kemarin Dumai nihil titik api. "Kabut asap hari ini (kemarin) murni asap kirman dari luar. Kita nihil titik api," tegasnya.
Penerbangan Delay
Di sisi lain, aktivitas penerbangan di Dumai kembali terganggu, Senin (7/9). Akibat, tebalnya kabut asap, satu penerbangan di Bandara Pinang Kampai terpaksa ditunda yakni, pesawat Trans Nusa rute Dumai-Jakarta.
Informasi yang diterima, jarak pandang cukup pendek. Pada jarak pandang siang ini hanya 1,5 Km. Sehingga penerbangan belum bisa dilakukan.
"Jarak pandang masih pendek akibat kabut asap. Kami masih menanti kondisi membaik," ujar Kepala UPT Bandara Pinang Kampai, Catur Hargowo.***