Mulai Dilanda Krisis Air Bersih
PANGKALAN KURAS (HR)-Selain musibah kabut asap sejak beberapa pekan terakhir, krisis air bersih juga dialami sejumlah kecamatan di Kabupaten Pelalawan.
"Sejumlah desa di Kecamatan Pangkalan Kuras, Bunut, Bandar Petalangan, Pangkalan Lesung, Ukui dan Kerumutan mulai dilandfa krisis air bersih.
Warga setempat terpaksa mencari sumber mata air di sungai-sungai, bahkan terpaksa membeli air bersih dengan harga yang mahal," ungkap Andi warga Sorek Satu, Minggu (6/9).
Menurut Andi, lebih dari sebulan warga mencari air di sungai-sungai yang tidak kering dengan menggunakan jerigen. Jerigen ini diangkut menggunakan kendaraan roda dua dan sesampai di rumah air bersih ini ditampung menggunakan wadah bak penampungan.
"Praktik ini nyaris dilakukan setiap hari, tergantung stok air di rumah. Bila stok cepat habis, maka kami pun melangsir air lagi," ujarnya.
Sementara di sejumlah desa di kecamatan lain, seperti yang dilakukan oleh Azwan, masyarakat asal Bandar Petalangan dan Anto, warga Pangkalan Lesung ini mesti merogoh saku hingga Rp80 ribu, bahkan lebih mahal dari itu untuk membeli 1.000 liter air bersih yang diantar oleh si penjual air bersih menggunakan kendaraan roda empat ke rumah penduduk.
"Alhamdulillah nyaris sebulan juga kami telah membeli air. Karena, sudah mencoba mencari sumber mata air seperti di sungai, tapi kondisi sungai tetap kering kerontang.
Makanya, kami membeli air bersih ini untuk keperluan rumah tangga. Mereka yang mencari air bersih ini pun, sangat jauh mencari sumber mata air sungai yang masih belum kering. Jadi, wajar saja jika harganya mahal segitu," ungkap Azwan.
Terpisah, anggota DPRD Pelalawan, Habibi Hapri, mengatakan,dirinya sudah melakukan komunikasi dan pembicaraan intens dengan Bupati Pelalawan, untuk mengatasi krisis air bersih di sejumlah kecamatan ini, maka solusinya adalah membangun jaringan air bersih yang bersumber dari sungai Kampar.
"Itu sudah kita sampaikan kepada Bupati. Pada prinsipnya Pemkab setuju-setuju saja, asal sudah sesuai dengan pengkajian yang matang, agar pembangunan ini nantinya bisa menjawab krisis air bersih yang melanda. Program ini menjadi prioritas kita ke depannya agar masyarakat tak lagi dilanda kekeringan air bersih," ujar Ketua Komisi II DPRD Pelalawan ini.***