Pengembangan RSUD Lubuk Basung Butuh Rp200 M
Lubuk Basung (HR)- Rumah Sakit Umum Daerah Lubuk Basung, Kabupaten Agam membutuhkan dana sebesar Rp200 miliar untuk pengembangan bangunan rumah sakit tersebut.
"Dana sebesar Rp200 miliar ini sesuai dengan perencanaan dari pengembangan bangunan yang telah kita buat," kata Direktur RSUD Lubuk Basung Bakhrizal di Lubuk Basung, Minggu (6/9).
Ia menjelaskan, dana sebesar Rp200 miliar ini akan dipergunakan untuk membangun sejumlah ruangan berlantai tiga, alat kesehatan, personel dan lainnya.
Saat ini, katanya menambahkan, bangunan berlantai tiga telah mulai dibangun semenjak 2011. Bangunan tersebut seperti bangunan untuk poli klinik dibangun pada 2011 dan bangunan untuk IGD pada 2012 dan bangunan untuk ICU pada 2015.
Total dana untuk membangun tiga bangunan ini sekitar Rp3 miliar yang berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
Pihaknya, menargetkan pembangunan dilahan seluas dua hektare ini selesai pada 2020, dengan konsep menata ruangan sempit dengan ruang terbuka hijau.
"Kedatangan pasien ke RSUD Lubuk Basung ini seolah-olah pergi ke taman. Mudah-mudahan target ini tercapai nantinya," katanya.
Lebih jauh ia mengatakan, saat ini jumlah pegawai di RSUD Lubuk Basung sebanyak 309 orang yang terdiri dari, dokter spesialis, bidan, perawat, penujang medis dan keamanan.
Kedepan, katanya, RSUD Lubuk Basung akan menambah sejumlah dokter spesialis seperti, spesialis kebidanan, syaraf, kejiwaan, anatesi dan lainnya.
Ini bertujuan agar RSUD Lubuk Basung tidak kekurangan untuk melayani pasien, sehingga pendapatan asli daerah (PAD) akan meningkat.
"Pada tahun ini target PAD RSUD Lubuk Basung sebesar Rp15 miliar dan pada 2020 kita menargetkan PAD sebesar Rp50 miliar," katanya. (ant/ivi)