Kades-kades Ditipu akan Diberikan Proyek
Penipuan dengan modus menggunakan nama para pejabat dan instasi terkait yang ada di Siak kembali terjadi. Caranya para penipu menelepon beberapa kades yang ada di Siak akan diberikan sebuah proyek dari Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah Provinsi kepada desa-desa tertinggal.
Nilai proyek yang dijanjikan kepada para kades sekitar Rp350 juta. NAmun syaratnya para kades harus mengeluarkan dana administrasi sekitar Rp7 juta yang ditransfer kepada rekanan Bapeda Siak. Selain itu, kades diminta sertakan foto kopi KTP, SK kades dan nomor rekening.
Kata-kata yang pelaku sampaikan begitu tertata rapi dengan menyebutkan nama-nama pejabat Pemkab Siak. Hal ini membuat para kades hampir saja tertipu.
"Saya kemarin ditelpon nomor yang tidak saya kenal, ia mengaku sebagai kepala Bappeda Propinsi dan mengatakan bahwa desa saya akan mendapatkan proyek pembangunan dengan dana Rp350 juta. Mereka menyebutkan desa saya masuk kategori Indeks Desa Tertinggal (IDT). Saya disuruh memenuhi persyaratanya dengan cara menyetor dana kepada biro Bappeda Siak untuk administrasi sekitar 2 persen dari nilai proyek atau sekitar Rp7juta.
Selain itu juga diminta fotokopi KTP, SK Kades dan lain-lain," ujar Kepala Desa Dayang Suri, Marimin, Jumat (16/1).
Dana tersebut, kata Marimin disuruh transfer ke rekening Wani Astuti Bank BRI KCP Ahmad Yani dengan nomor rekening 1728-01-001471-50-2.
Semua Kades
Lebih lanjut Marimin mengatakan, bukan dirinya saja yang ditelpon pelaku yang mengatasnamakan Bappeda Provinsi tersebut, tapi juga kades-kades yang lain dengan modus yang sama.
"Selain saya ada Kades Temusai yang dihubungi orang tersebut tadi pagi. Kata-katanya hampir sama mereka tawarkan kepada kami. Untung saya punya saudara yang bekerja di Kantor Bupati Siak yang dapat saya hubungi. Ternyata itu bohong dan tidak boleh dipercaya," kata Marimin.
Marimin berharap agar pelaku tersebut bisa diselidiki dan segera ditangkap sehingga tidak membuat resah semua kades.
Hal senada juga diungkapkan Kades Temusai, Eli Nazri, yang ditelpon orang yang mengaku dari Bappeda yang akan memberikan bantuan.
"Saya baru saja ditelpon orang itu dan orang tersebut minta ditransfer melalui rekening mereka. Untung saya sudah dapat informasi dari kades yang lain, sehingga saya mengabaikan arahan orang tersebut. Semua Kades Siak berharap pelaku bisa ditangkap. Diduga kuat ada oknum pemerintahan yang bermain dan tidak mungkin orang luar Siak yang menelpon kami ini. Pasalnya pelaku tahu kalau kami adalah kades," ungkapnya.
Sementara itu Camat Bungaraya, Dicky Shopiyan membenarkan hampir semua kades di Kecamatan Bungaraya dihubungi oknum yang mengatasnamakan Bappeda dan Sekda Siak.
"Kita sudah mendapat laporan dari kades-kades Kecamatan Bungaraya, diantaranya Kades Kemuning Muda, Dayang Suri, Temusai, Buatan lestari dan Tuah Indrapura. Modusnya sama disuruh menstranfer uang sebesar Rp7 juta, karena desa tersebut mendapat proyek senilai Rp350 juta.
Ini benar-benar pembohongan dan harus diwaspadai. Apa yang disampaikan oknum tak bertanggung jawab tersebut tidak benar, dan kepada seluruh kepala desa harus berhati-hati," imbaunya.
Ditambahkan Dicky, sebelumnya modus penipuan ini juga pernah terjadi di kecamatan lain. Pada saat itu banyak kades yang tertipu.
"Maka dari itu, kepada siapapun yang mendapatkan telpon atau sms dari orang yang tak dikenal jangan ditanggapi. Kepada kades apa bila ada informasi mengenai proyek atau bangunan yang akan turun dan mengatasnamakan instansi terkait agar bisa segera melaporkan ke kita atau pihak yang terkait agar tidak tertipu atau terjebak," pungkasnya. ***