Pemicu Inflasi Riau
PEKANBARU (HR)-Riau mengalami inflasi bulan Agustus 2015. Kondisi ini masih didominasi karena harga kebutuhan bahan makanan yang cukup tinggi. Dengan kenaikan Indek Harga Konsumen sebesar 0,45 persen.
Dengan inflasi tertinggi terjadi di Dumai sebesar 0,55 persen.
Demikian diungkapkan Kepala BPS Riau Mawardi Arsyad, Selasa (1/9) di aula Kantor BPS Riau. Dikatakannya, secara nasional inflasi di Agustus terjadi kenaikkan sebesar 0,39 persen. Dari 23 kota di Sumatera, kota yang mengalami inflasi tertinggi, yakni Tanjung Pandan dengan kenaikkan sebesar 2,29 persen dan terendah dialami oleh tiga kota, yakni Sumenep, Kediri dan Probolinggo.
"Inflasi terjadi dipicu karena besarnya pengeluaran masyarakat, untuk kebutuhan. Karena bertepatan pada saat lebaran dan tahun ajaran baru," ujar Mawardi.
Dijelaskannya, kenaikkan inflasi ini naik dari 121,47 persen menjadi 122,02. Dengan penyumbang terbesar yakni pada kelompok makanan sebesar 0,19 persen.
"Dengan komoditas yang memberikan andil yakni, kenaikkan harga ayam ras, telur ayam ras, buncis, daging sapi dan cabe merah," paparnya.
Selain itu, lanjut Mawardi, ntuk nilai tukar petani (NTP) mengalami penurunan sebesar 92,85 persen atau turun sebesar 200 persen. Hal ini disebabkan karena didaerah perdesaan juga terjadi inflasi sebesar 1,03 persen, dipicu karena naiknya harga semua kebutuhan rumah tangga.
"Begitupula untuk nilai tukar usaha rumah tangga pertanian (NTUP) turun sebesar 1,26 persen dibandingkan bulan sebelumnya," sebutnya.***