KLH Cek Pencemaran Sungai Hari Ini
DUMAI (HR)- Kantor Lingkungan Hidup Kota Dumai dijadwalkan, Senin (31/8), turun ke lapangan megecek tingkat pencemaran akibat tumpahnya puluhan ton crude palm kernel oil milik PT Sari Dumai Sejati yang beroperasi di Kelurahan Lubuk Gaung, Kecamatan Sungai Sembilan, akhir pekan lalu.
Kepala KLH Dumai Bambang Surianto saat dikonfirmasi wartawan membenarkan kejadian tumpahnya puluhan ton CPKO milik PT SDS tersebut. Ia juga mengatakan, sudah mendapat laporan secara resmi terjadinya tumpahan CPKO tersebut.
“Iya , laporan yang kami terima kejadian pada Jumat dini hari lalu lalu, sekitar pukul 01.00 WIB. Dimana telah terjadi overloud pada tanki dan kerusakan peralatan sehingga terjadi tidak terkontrol level indikator pada peralatan,” ungkapnya.
Menurutnya, kejadian ini akibat faktor kelalaian kerja dan mesin yang tidak efisien untuk beroperasi tetap digunakan. Sehingga mengakibatkan tumpahnya minyak. Namun, untuk mengetahui tercemarnya CPKO itu, pihaknya akan tangani dampak lingkungan yang terjadi.
"Senin (31/8) ini, kita akan meninjau kondisi PT SDS dalam upaya menganalisa tumpahan CPKO tersebut. Apakah ada mengandung zat kimia B3 atau tidak. Karena, jika mengandung B3 dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan dan kematian pada ekosistem," tuturnya.
Diberitakan, penyebab tumpahnya puluhan ton jenis CPKO milik PT SDS karena terjadi human error dan tidak efisiennya peralatan. Sehingga menyebabkan tingginya level kerusakan mesin membuat minyak tumpah dari tanki, lalu merembes ke anak sungai sejauh 400 meter ke pemukiman warga sekitar perusahaan.
Humas PT SDS Kameru membenarkan ada tumpahan minyak yang terjadi di perusahaan dikarenakan kesalahan yang terjadi pada level indicators yang tidak stabil saat air pasang. Hingga akhirnya mengakibatkan minyak berjenis CPKO tumpah melebihi kapasitas.
Namun, katanya lagi, pihaknya langsung mengantisipasi memasang safety oil boom dan berupaya agar minyak tidak menyebar ke laut. Akibat kejadian itu, air sungai yang biasanya dipergunakan masyarakat lingkungan sekitar perusahaan untuk mandi pagi tidak digunakan seperti biasa.
Ketika dikonfirmasi mengenai kerugian akibat kejadian itu, Khameru belum dapat menjelaskan dengan pasti. Karena, pihaknya terlebih dahulu akan menganalisis kejadian dan kerugian. Namun, jumlah CPKO yang tumpah diperkirakan mencapai sekitar 8 ton.(zul)