Nestapa Ikon Pekanbaru

Nestapa Ikon Pekanbaru

Jembatan yang berada di Jalan Sudirman ujung di kawasan Pelita Pantai Pekanbaru ini, kondisinya baru sebatas pembangunan di kedua bagian ujung jembatan saja.

Sedangkan bagian konstruksi jembatan yang melintas di atas Sungai Siak Pekanbaru tak kunjung terbangun. Jembatan Siak IV Pekanbaru, demikian akrab disebut, yang dimulai pemancangannya 2011 lalu hingga hari ini tak kunjung selesai pembangunannya.

Dalam sidang kasus suap PON Riau beberapa waktu lalu, terungkap di Pengadilan Tipikor pada Pengadilan Negeri (PN) Pekanbaru bahwa kontraktor pembangunan jembatan ini pernah meminjamkan uang Rp455 juta kepada perusahaan KSO yang membangun venue PON Riau. Katanya untuk biaya "uang lelah" yang diminta anggota DPRD Riau. Di mana uang ini akhirnya ikut ditangkap aparat KPK ketika itu.

Pada masa kepemimpinan Gubernur Annas Maamun, dana sebesar Rp80 miliar yang telah dianggarkan pada APBD murni 2014, ternyata dicoret Gubri dengan alasan harus dilakukan audit terlebih dahulu.

Selama proses audit berjalan, dalam APBD 2014 Perubahan kegiatan pembangunan Jembatan Siak IV juga tak ada. Demikian juga pada APBD 2015, membuat nasib jembatan yang digadangkan bakal menjadi ikon Pekanbaru ini, kian tak menentu.

Dari informasi yang diperoleh pihaknya, jembatan yang akan menghubungkan pusat Kota Pekanbaru dengan Kecamatan Rumbai Pesisir ini sudah diaudit oleh lembaga yang berwenang sebanyak empat kali. Namun, pihaknya satu pun belum menerima hasil audit tersebut.

Total, Jembatan ini sudah diaudit empat kali, tapi tak satu pun hasil audit belum sampai ke DPRD Provinsi Riau hingga penghujung 2014. Sehingga anggota dewan pun belum bisa memastikan, kelanjutan pembangunannya.

Ketika itu, masih dibutuhkan anggaran sebesar Rp80 miliar untuk kelanjutan pembangunan Jembatan Siak IV ini. Sekarang di saat kurs rupiah terhadap dolar amerika telah menembus angka Rp14 ribu, tentu sedikitnya akan berpengaruh pada harga bahan baku.

Pada Perubahan APBD 2015, rupanya Dinas Bina Marga mengajukan dana sebesar Rp20 miliar untuk melanjutkan pembangunan Jembatan Siak IV dari total Rp100 miliar sisa anggaran penyelesaian.

Dinas Bina Marga saat ini mengusulkan Rp20 miliar. Meski demikian, anggaran yang diusulkan tidak bakal serta merta dikabulkan dewan. Dengan alasan, sisa waktu yang tinggal beberapa bulan lagi.

"Kita akan pastikan dalam pembahasan nanti, apa anggaran Rp20 bisa dapat terserap sampai akhir tahun ini. Jangan malah nanti tidak terpakai jadi Silpa lagi," terang Hardianto, politisi Gerindra.

Kalau sudah begini, harapan yang tersisa untuk melihat kemegahan Ikon Pekanbaru itu bakal menggantung pada APBD 2016. Itupun jika dianggap layak diajukan oleh pemerintah daerah.***