JCH Riau Mendarat di Madinah
PEKANBARU (HR)-Para jamaah calon haji asal Riau yang tergabung dalam Kloter II, telah mendarat dengan selamat di Kota Madinah, Arab Saudi, Kamis waktu setempat. JCH Kloter II ini merupakan jamaah asal Riau pertama yang mendarat di Tanah Suci.
Sedangkan pada Kamis (27/8) kemarin, para JCH yang tergabung dalam Kloter III, juga diterbangkan ke Madinah dari Embarkasi Batam. JCH tersebut berasal dari Rokan Hilir dan Pelalawan.
Diterangkan Kepala Kantor Kemenag Riau, Tarmizi Tohor, JCH Kloter II berasal dari Kabupaten Bengkalis dan Rokan Hulu. Hingga saat ini, seluruh JCH Riau dalam keadaan sehat walafiat. Bahkan satu orang JCH yang berangkat dalam keadaan sakit prostat dan harus ditandu, sesampainya di Madinah sudah sehat. Jamaah yang dimaksud adalah Asrisyam bin Zainul, asal Bengkalis.
"Alhamdulillah jamaah asal Riau sudah sampai di Madinah dalam keadaan sehat, termasuk yang sakit juga sudah membaik," terangnya.
Dijelaskan Tarmizi Tohor, Kemanag Riau terus berusaha untuk memberangkatkan seluru JCH asal Riau, termasuk penyelesaian visa dan paspor jamaah yang hingga saat ini masih ada yang belum selesai. Dari laporan yang diterimanya, masih ada 11 JCH lagi yang urusan visanya belum selesai. "Ada satu jamaah yang visanya sudah selesai paspor juga selesai tapi fotonya kabur. Kita akan terus berusaha agar semua jamaah haji bisa berangkat, Insya Allah," tambahnya.
Sedangkan pada Kamis kemarin, giliran 445 orang JCH Kloter III asal Pelalawan dan Rokan Hilir yang berangkat ke Tanah Suci dari Embarkasi Batam.
Para JCH asal Pelalawan dilepas Asisten II Setdakab Pelalawan, Atmonadi. Dalam sambutannya, Armonadi mengungkapkan rasa syukurnya, karena JCH asal Pelalawan seluruhnya dalam kondisi sehat walafiat. Begitu juga dengan kelengkapan dokumen seluruh JCH dipastikan lengkap. "Kita berharap mereka dapat melaksanakan ibadah dengan baik dan mendapat gelar haji mabrur," ujarnya.
Sedangkan JCH asal Rohil, dilepas langsung Bupati Rohil, H Suyatno. Menurut Kabag Humas Setdakab Rohil, Hermanto, saat melepas para JCH, Bupati Suyatno mengingatkan mereka fokus mengerjakan ibadah dan senantiasa berada dalam rombongan.
Bupati juga berpesan untuk jamaah agar mewaspadai virus Mers yang saat ini sedang hangat dibicarakan. "Saya lihat berita tadi malam virus Mers ini sudah menewaskan 7 warga Arab Saudi. Untuk itu kita minta JCH mengintensifkan penggunaan masker sebagai langkah pencegahan mengingat ramainya umat muslim yang menunaikan ibadah haji," tambahnya.
Sementara itu, dari Pekanbaru, pemberangkatan JCH Kloter 4 yang berasal dari Pekanbaru, Pelalawan dan Siak, sempat terkendala akibat kabut asap. Buntutnya, penerbangan ke Embarkasi Batam yang seharusnya dilakukan pukul 08.30 ditunda hingga pukul 10.30 WIB.
Hal itu juga dibenarkan Tarmizi Tohor. "Informasinya memang seperti itu," ujarnya. Menurut panitia haji Kemenag Riau, Amnan, karena pesawat tertunda keberangkatannya, para JCH terpaksa diistirahatkan terlebih dahulu di Masjid Agung An Nur Pekanbaru. Sementara itu, Kepala Divisi Operasi Bandara SSK II, Hasturman, mengakui keterlambatan JCH menuju Batam. "Gangguan ada di Batam, bukan Pekanbaru. Awalnya jadwal keberangkatan pukul 08.30 WIB tapi sekarang pukul 10.45 WIB sudah mulai diberangkatkan," terangnya.
5 JCH Pekanbaru Batal BerangkatDari Pekanbaru, Kasi Sistem Informasi Haji dan Umrah Kemenag Pekanbaru, Mas Jekki Amri, mengatakan untuk keberangkatan JCH Kamis kemarin, terjadi penambahan dua JCH yang juga menunda keberangkatannya.
"Jadi totalnya ada lima JCH Pekanbaru yang keberangkatannya tertunda. Penyebab beragam, ada salah foto di visa, ada yang meninggal dan dua lagi mundur," terangnya.
Mas Jekki menyebut kelima JCH tersebut merupakan dua pasang suami istri, untuk pasangan pertama karena suaminya sakit, istrinya mengundurkan diri. Pasangan suami istri yang kedua, karena istrinya hamil, suaminyapun mengundurkan diri. "Sedangkan yang satu lagi, karena tidak ada pendamping," tandas Mas Jekki. (nur, lam, zmi, her)