Lenovo Bawa Ponsel & Smartwatch Motorola
Jakarta (HR)-Ponsel merek Motorola jarang masuk ke Indonesia sejak beberapa tahun lalu. Sang pemilik Motorola Mobility sekarang, Lenovo, berjanji untuk memasukkan sejumlah tipe ponsel Motorola ke Indonesia pada akhir tahun 2015 ini.
Lenovo mengatakan ponsel pertama Motorola yang akan masuk pasar Indonesia adalah Nexus 6, yang bisa disebut "ponsel Google" karena desain dan pengembangannya diawasi secara ketat.
Vice President Asia Pacific Lenovo Smartphone Sales Dillon YE mengatakan, produk selanjutnya yang meluncur segera ke pasar adalah Moto G untuk bersaing di segmen premium.
"Kami bukan hanya menjual ponsel pintar di Indonesia, tetapi juga jam tangan pintar Moto 360 di Indonesia," kata Dillon usai jumpa pers di Jakarta, Rabu (26/7).
Dillon berkata ponsel Motorola yang masuk pasar Indonesia akan dijual melalui mitra importir Teletama Artha Mandiri (TAM) yang merupakan mitra Motorola Mobility di Indonesia.
Saat ini, layanan purna jual Lenovo tidak menerima komplai atau perbaikan perangkat merek Motorola. Tetapi di masa depan, secara perlahan, jaringan layanan purna jual Motorola akan digabungkan dengan jaringan layanan milik Lenovo.
Di masa depan, Dillon mengatakan, proses desain ponsel Motorola akan dilakukan oleh tim ahli Motorola Mobility sendiri, dalam arti terpisah dengan tim Lenovo.
Tetapi dalam proses penyediaan komponen dan manufaktur, di masa depan akan mulai digabungkan antara rantai pasokan dan perakitannya antara Motorola dan Lenovo.
"Begitu juga dalam proses komersial dan penjualan, di masa depan bakal digabungkan antara Lenovo dan Motorola," tutur Dillon.
Aksi korporasi Lenovo membeli Motorola Mobility dari Google diumumkan pada Januari 2014 senilai US$ 2.91 miliar, kemudian transaksi akuisisinya diselesaikan pada Oktober 2014. Dalam kesepakatan ini, Google tidak memberikan 17.500 paten yang didapatkannya dari Motorola. Lenovo hanya mendapatkan 2.000 aset paten dan seluruh merek dagang Motorola Mobility.
Google mengakuisisi Motorola Mobility pada 2012 seharga US$ 12,5 miliar yang sebelumnya diprediksi akan dijadikan unit bisnis peranti keras yang kuat oleh Google.(cnn/mel)