BI: Dari Sisi NPL, Ketahanan Bank Masih Baik
JAKARTA (HR)-Deputi Gubernur Bank Indonesia Erwin Rijanto menuturkan, dari kajian Stabilitas Sistem Keuangan yang dilakukan BI kondisi perbankan nasional masih baik kendati terjadi pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat.
Erwin mengatakan, ini tercermin dari level rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) perbankan yang masih berada di bawah level maksimal yang ditetapkan BI, yakni 5 persen.
"Indikator paling baik untuk melihat kondisi perbankan Tanah Air saat ini adalah dari level NPL-nya. NPL gross perbankan per Juni 2015 masih berada di level 2,58 persen hingga 2,6 persen dan net 1,6 persen. Kendati terus terjadi peningkatan setiap bulan, ini masih relatif baik," ujarnya, Selasa (25/8).
Erwin menyatakan, pihaknya akan mengawasi seberapa terpengaruh surat-surat berharga yang dipegang bank oleh penguatan nilai dolar Amerika Serikat ini.
"Sementara ini untuk trading surat berharga kondisinya masih bagus dan tidak terlalu besar. Risiko pasar dari bank juga tidak terlihat sesuatu yang bikin khawatir," ucap Erwin.
Sebelumnya Gubernur BI Agus D W Martowardojo mengatakan, ketahanan perbankan Tanah Air masih baik. Bank Sentral terus melakukan stress test untuk menguji ketahanan bank-bank nasional. Namun, Agus menyatakan pihaknya tidak dapat menjelaskan secara detail terkait hal tersebut.
"Secara umum perbankan masih baik. Yang perlu diperhatikan adalah pertumbuhan kredit perbankan yang masih agak pelan," katanya.
Pertumbuhan penyaluran kredit perbankan terus mengalami perlambatan. Berdasarkan Laporan Analisis Uang Beredar (M2) BI per Juni 2015 penyaluran kredit perbankan tercatat tumbuh sebesar 10,2 persen atau menurun dibandingkan pertumbuhan pada bulan sebelumnya yang sebesar 10,3 persen. (bic/mel)