Ternyata Bukan Dihipnotis, Tapi Diancam
DURI (HR)-Siswa kelas 3 SMP di Duri yang diperkosa di depan pagar sekolah dalam kondisi mobil hidup ternyata bukan dihipnotis. Belakangan terungkap bahwa korban terpaksa mengikuti nafsu bejat tersangka karena berada di bawah tekanan. Korban diketahui melakukan satu kesalahan dan ketakutan jika kemudian dilaporkan ke orang tuanya.
"Korban bukan di hipnotis, tapi berada di bawah ancaman. Korban terpaksa pasang badan karena satu kesalahan. Dia ketakutan kalau kesalahannya itu di laporkan ke orang tuanya,"jelas Kapolsek Mandau, Kompol Taufiq Hidayat, Sik kepada sejumlah media, Senin (24/8).
Dijelaskan Kapolsek, fakta itu terungkap setelah dilakukan pemeriksaan berulang kali. Ternyata ada hubungan antara korban dengan satu perempuan inisial Ag (30) yang sebelumnya terlibat pembicaraan dengan korban dan pelaku sebelum perkosaan itu terjadi.
"Korban terlalu sayang dengan Ag. Dia pasang badan untuk kesalahannya itu,"ungkap Kapolsek lagi.
Mengingat ada misteri di balik kasus perkosaan yang menghebohkan itu, rencananya pihak kepolisian akan terus mendalami kasusnya. Termasuk kemungkinan memeriksa Ag ke phisikologi di Pekanbaru. Ag yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka diduga sudah meracuni gadis-gadis belia dengan pelaku seks menyimpangnya.(sus)