Pengusaha SPBU Gusar terhadap Pertamini
Jakarta (HR)-Pengusaha SPBU gusar dengan makin menjamurnya penjual bensin eceran Pertamini, salah satunya alasannya karena keuntungan yang didapat penjual bensin pertamina jauh lebih besar dibandingkan para pengusaha SPBU.
"Margin usaha kita untuk premium hanya Rp277/liter. Jumlah ini termasuk gaji pegawai, bayar listrik, pengembalian investasi dan sebagainya," ujar Ketua Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Eri Purnomohadi, Jumat (21/8).
Eri mengatakan, bahkan untuk membangun SPBU diperlukan perizinan yang cukup banyak, serta dana investasi yang cukup besar. "Jualan BBM itu nggak boleh sembarang, makanya izinnya banyak, peralatannya diawasi ketat jangan sampai masyarakat beli BBM yang tidak sesuai standar dan merusak kendaraan, jumlah yang dibeli juga pas tidak kurang tidak juga lebih. Apalagi bangun SPBU itu investasinya banyak Rp2-4 miliar, itu di luar lahan," ungkapnya.
Sementara, bagi pengusaha Pertamini, seperti Hari Sugandi yang memiliki 3 cabang Pertamini di Jakarta, ia hanya mengeluarkan modal Rp7 juta untuk satu unit Pertamini. "Modalnya hanya Rp7 juta/unit. Sehari-hari bisa jual 300 liter, beli bensinnya dari SPBU, belinya malam-malam, belinya Rp7.400/liter, tapi jualnya Rp9.000/liter. Untung bersih Rp1.000/liter jadi sehari bisa bawa uang Rp 300.000/hari," tutup Sugandi.(dtc/mel)