Penjualan Rumah Turun 60 Persen
PEKANBARU (HR)-Melemahnya kondisi ekonomi hingga Agustus 2015, berdampak signifikan terhadap semua sektor perdagangan. Khususnya bagi usaha perumahan yang ada Riau turun hingga 60 persen dibandingkan tahun lalu.
Demikian diungkapkan oleh Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) REI Riau Amran Tambi, Rabu (19/8) di kantornya. Dijelaskannya, melemahnya minat beli karena berkurangnya peredaran uang di masyarakat. Salah satunya faktornya, disebabkan masih kecilnya realisasi APBD Riau yang hingga kini belum mencapai angka 50 persen.
"Banyak proyek yang tidak jalan, sehingga perputaran uang tidak sampai ke masyarakat. Apalagi dengan melemahnya kondisi ekonomi saat ini, ditambah lagi masyarakat harus dihadapkan dengan turunnya harga Tandan Buah Segar (TBS). Jadi bagaimana rumah bisa dibeli kalau kebutuhan pangan tak tercukupi," ujar Tambi.
Menurutnya, rendahnya minat masyarakat membeli rumah tentu dirasakan oleh seluruh pengembang atau developer yang ada. Pasalnya, sejak dibangunnya rumah dari tahun 2014 hingga sekarang masih banyak unit rumah yang belum terjual. Seluruhnya masih tertahan begitu saja, sementara banyak cost (biaya) yang harus dikeluarkan oleh pengembang.
Hal ini tentu sangat memberatkan, dan diyakininya untuk target pembangunan 8.000 unit rumah tahun 2015 tidak akan tercapai. Karena hingga Agustus rumah yang terjual baru 30 persen.
"Bisnis disektor perumahan hanya jalan di tempat, apalagi permasalahan izin lahan juga masih dirasakan sulit," paparnya.
Diharapkan dengan kondisi yang serba saat ini, pemerintah bisa menggesa realisasi APBD. Agar masyarakat tidak semakin terpuruk, dan ekonomi bisa kembali stabil," harap Tambi.(nie)