Daging Ayam Melonjak Tajam
PASIR PENGARAIAN (HR)- Sejak Hari Raya Idul Fitri 1436 H, harga cabai di Pasir Pengaraian, masih bertahan di harga Rp45 ribu per kilogram. Sementara daging ayam melonjak drastis. Dari sebelumnya Rp20 ribu per kg, menjadi Rp26 ribu.
Sejumlah pedagang di Pasir Pengaraian, Rabu (12/8), juga tidak bisa memberikan keterangan jelas terkait bertahannya harga cabai dan melonjaknya harga daging ayam. Pasalnya mereka hanya mengikuti harga pasar. Karena sebagian besar pedagang di Pasir Pengaraian merupakan penampung dan bukan pemasok barang.
“Sebagai penjual kami hanya mengikuti harga pasar Pak. Kenapa harga bertahan dan turun kami kurang tahu. Yang jelas setiap barang yang kami ambil dari pemasok, kami jual lagi dengan harga sedikit untung. Lagi pula bawang dan cabai dipasok dari luar daerah, Sumbar dan Medan,” terang pedagang, Timbur Silaban.
Sementara itu, harga ayam potong di pasaran saat ini senilai Rp28 ribu per kilogram. Padahal sebelumnya hanya sekitar Rp20 ribu per kilonya. Kenaikan harga daging ayam ini sudah berlangsung selama tiga minggu dan hingga saat ini belum mengalami penurunan harga.
Tingginya harga daging ayam di pasaran ternyata tidak hanya dikeluhkan para konsumen, tapi juga pedagang daging ayam. Pedagang mengeluh karena daging ayam yang dijual kurang laris karena harganya yang cukup tinggi. Sehingga tidak terjangkau bagi masyarakat yang memiliki ekonomi rendah. “Kondisi saat ini memang sulit Pak. Hampir semua konsumen mengeluh. Biasanya jumlah daging ayam yang terjual per hari bisa mencapai 20 kilogram. Tapi untuk saat ini paling banyak 10 kg per hari dan pedagang mengeluh. Sedangkan harga daging sapi justru turun. Kalau sebelumnya Rp120 ribu per kilogram sekarang tinggal Rp100 ribu per kilogram,” kata Erni boru Regar (34) seorang pedagang daging di Pasir Pengaraian. (gus)