Laba Panin Bank Turun 12,6 Persen
JAKARTA (HR)- PT Panin Bank Tbk membukukan penurunan laba komprehensif mencapai 12,6 persen (yoy). Laba pada semester I-2015 tercatat sebesar Rp1,39 triliun, turun dibandingkan semester I-2014 senilai Rp1,59 triliun. Laba bersih (bank only) juga turun 24 persen (yoy) menjadi Rp961 miliar dari sebelumnya Rp1,26 triliun.
Presiden Direktur Bank Panin Herwidayatmo mengatakan, perolehan laba tersebut terutama berasal dari pendapatan bunga bersih (net interest income) yang mencapai Rp3,35 triliun atau naik 13,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2014 senilai Rp2,96 triliun. Penurunan laba juga dipengaruhi perolehan pendapatan jasa (fee based income) yang turun 31,4 persen menjadi Rp754 miliar dari Rp1,1 triliun pada semester I-2014.
"Panin Bank mencatat pertumbuhan kredit sebesar Rp6,8 triliun menjadi sebesar Rp124,9 triliun pada semester I-2015, atau meningkat 5,8 persen dibandingkan periode yang sama tahu 2014," jelasnya di Jakarta, Senin (3/8).
Dari total kredit tersebut, kredit segmen UMKM mengalami pertumbuhan sebesar 4,6 persen menjadi Rp40,5 triliun. Sedangkan kredit konsumen yang terdiri atas kredit kepemilikan rumah (KPR) dan kredit kepemilikan mobil mencapai Rp30,0 triliun.
Sehingga porsi kredit ritel mencakup 70,8 persen dari total kredit yang diberikan, sedangkan sisanya kredit segmen korporasi. Rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) net turun di posisi 0,4 persen dari sebelumnya 0,7 persen pada Juni 2014.
Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tercatat tumbuh sebesar 1,2 persen (yoy) menjadi Rp123,2 triliun dibandingkan Rp121,8 triliun pada semester I-2014. Dari komposisi tersebut, total aset Bank Panin tumbuh 3,9 persen (yoy) menjadi Rp174,4 triliun dari Rp167,9 triliun tahun lalu.(rol/ara)
Total ekuitas tercatat sebesar Rp 24,46 triliun atau naik 13,2 persen (yoy) dibandingkan Juni 2014 senilai Rp 21,6 triliun. Sehingga rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) menjadi 16,45 persen dari semester I-2014 sebesar 15,82 persen. Margin bunga bersih (net interest margin/NIM) menjadi 4,13 persen. Sedangkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga atau loan to deposit ratio (LDR) menjadi 96,4 persen.(rol/ara)