Eva Yuliana Kembali Panen Padi
BANGKINANG (HR)- Dalam menggesa dan menyukseskan upaya khusus peningkatan produksi padi, jagung dan kedelai untuk swasembada pangan di Kabupaten Kampar, Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Kampar, Eva Yuliana, Dandim 0313 KPR letkol Kafelery Yudi Prasetyo dan Kadis Pertanian Kabupaten kampar, Hendry Dunan, melakukan panen padi di Desa Uwai, Kecamatan Bangkinang, Minggu (2/8).
Eva Yuliana mengatakan, pertanian khususnya padi, merupakan prioritas yang utama, karena kalau tidak ada petani, bagaimana kita akan makan. Untuk itu, apapun tupoksi kita harus kita syukuri dan laksanakan dengan serius. Eva yuliana juga sangat menyambut baik dan berterima kasih atas kepedulian TNI dalam membantu masyarakat mewujudkan swasembada pangan di Kabupaten Kampar. "Peran aktif TNI sangat membantu keberhasilan masyarakat mewujudkan swasembada pangan," ujar Eva.
Sementara itu, Dandim 0313 KPR, Letkol Kavelery Yudi Prasetyo, dalam arahannya, mengatakan, merasa sangat senang dengan panen padi ini, karena sejak awal tahun TNI AD melakukan kegiatan proaktif untuk swasembada pangan tanaman padi, jagung dan kedelai yang benar-benar dimonitor dari tahap awal sampai kepada panen dan penjualan gabah.
"Hal ini dilakukan karena pemerintah melihat adanya ketidak adilan terhadap petani yang sudah bekerja keras sering dikalahkan oleh pengusaha besar, karena kesalahan sistim, untuk itu tugas Babinsa berperan mengawal ketidak adilan tersebut terhadap petani. Kami siap membantu pertanian ini, dengan tujuan kita bisa meningkatkan dan mencapai apa yang diinginkan oleh pemerintah," ulas Yudi.
Yudi berharap, kegiatan pertanian tetap menjadi prioritas untuk kita tingkatkan, dan pertanian akan menjadi tren baru untuk disukseskan karena beras juga merupakan makanan pokok kita yang harus tetap ada.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas pertanian Kabupaten Kampar, Hendri Dunan, mengatakan, untuk menyukseskan Upsus Pajale, pada tahun ini, Kabupaten Kampar akan mendapatkan bantuan dari Dana Alokasi Khusus dalam bentuk perbaikan jaringan irigasi sebanyak 1.500 hektare dan optimasi lahan sebesar Rp3 miliar.(hir)