Warga Diimbau Hemat Air
RENGAT(HR)-Warga di wilayah Kecamatan Lirik mulai mengeluh kekurangan air buat kebutuhan sehari-hari. Hal itu sebagai dampak musim kemarau panjang di daerah ini. Beberapa instansi terkait mengimbau, warga menghemat pemakaian air.
“Memang saat ini warga sudah mengeluhkan sumber air untuk kebutuhan sehari-hari. Hanya saja sejauh ini, kurangan air tersebut belum memuncak,” ujar Camat Lirik Sarman, Jumat (31/7). Menurutnya, hanya tiga wilayah di Kecamatan Lirik, yakni Desa Pasir Ringgit, Desa Sialang dan Desa Japura. Selain tiga desa di Kecamatan Lirik musim kemarau panjang ini sangat membutuhkan air bersih.
Air bersih yang dibutuhkan itu guna masak, mandi dan cuci. Sedangkan minum, masih bisa menfaatkan dan membeli air bersih dari sejumlah depot air bersih.
Kejadian kali ini sambungnya, hampir setiap tahun dialami warga Kecamatan Lirik. Namun setiap tahun ada bantuan air bersih dari sejumlah pihak perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Lirik.
Tak itu saja, bantuan air bersih warga juga ada dari Pemkab Inhu. “Kali ini ada bantuan air bersih dari pihak perusahaan untuk warga. Namun jumlah perusahaan yang membantu tidak sebanyak perusahaan yang membantu air bersih pada tahun lalu,” ungkapnya.
Untuk , kepada perusahaan yang beroperasi yang di Kecamatan Lirik peduli menyalurkan air bersih kepada masyarakat. Sebab, kemarau yang masih berlangsung belum ada tanda-tanda beralih ke musim hujan.
Selain itu sebutnya, bantuan air bersih kepada Pemkab Inhu baru sampai sekitar pekan mendatang. “Sudah ada rencana untuk menyampaikan permintaan air bersih kepada Pemkab,” terangnya. Sementara itu, Direktur Utama PDAM Tirta Indragiri Ahmad Hafidz, menghimbau kepada masyarakat menghemat pemakaian air bersih di rumah masing-masing. Ini mengingat pentingnya air bersih, karena Inhu masih dilanda kemarau yang cukup panjang.
"Debit air sungai Indragiri sudah turun drastis, maka itu kami minta kepada masyarakat dapat berhemat dalam pemakaian air, karena kalau sudah dangkal sekali, tidak ada air yang diisap, maka akan merusak mesin yang ada dan menyulitkan dalam suplay air ke masyarakat," jelasnya. (eka)