Hanya Bisa Digugurkan Disabilitas
PEKANBARU (HR)-Tes kesehatan yang wajib dijalani para pasangan calon kepala daerah, hingga kini masih terus berlanjut. Namun diperkirakan seluruh calon akan dinyatakan lulus, karena hanya penyakit disabilitas yang bisa membuat mereka gugur dari proses pencalonan.
Dari pantauan di RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, hingga Jumat (31/7) kemarin, sudah ada 20 pasangan calon kepala daerah yang menjalani tes kesehatan tersebut. Sedangkan pada hari ini (Sabtu, 1/8) adalah pelaksanaan tes kesehatan hari terakhir. Rencananya, pada hari ini ada enam pasang calon yang akan menjalani tes kesehatan, yakni lima pasangan dari Kota Dumai dan satu pasangan lagi dari Meranti.
Pada Jumat kemarin, ada delapan pasangan calon kepala daerah dari tiga daerah yang menjalani tes. Empat pasangan berasal dari Rokan Hilir, yakni pasangan Herman Sani-Taem, Suyatno-Jamiludin, Syafrudin-M Ridwan dan Wan Syamsir Yus-Helmi.
Sedangkan tiga pasangan lagi berasal dari Kabupaten Bengkalis, yakni, pasangan Amril Mukminin-Muhammad, Herliyan Saleh-Reza Fahlevi dan Sulaiman Zakaria-Nor Charis Putra.
Sedangkan dari Kabupaten Meranti, hanya diikuti satu pasangan T Mustafa-Amyurlis. Sementara satu pasangan lagi, yakni Irwan-Said akan menjalani tes hari ini, Sabtu (1/8).
Menurut Direktur RSUD Arifin Achmad Pekanbaru, Nurzeli, selama pelaksanaan tes kesehatan bakal calon bupati yang telah menjalani tes berjalan lancar dan aman. Hasilnya akan diserahkan kepada KPU pada hari Senin, (3/8).
"Yang bisa menggugurkan tes kesehatan calon jika calon itu mengidap penyakit disabilitas, kalau ada itu tidak ada ampunnya. Tapi sejauh ini belum tampak, tunggu saja hasilnya nanti kita serahkan ke KPU," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Riau ini.
Sebelumnya, komisioner KPU Riau, Abdul Hamid menjelaskan, untuk tahapan tes kesehatan ini menghabiskan anggaran sebesar Rp375 juta. Dana tersebut ditanggung KPU tempat para calon mendaftar. Menurutnya, besar biaya tes kesehatan itu adalah sebesar Rp7,5 juta.
"Namun untuk pembiayaannya, masing-masing KPU daerah yang mengikuti Pilkada yang membayarkan masing-masing tes kesehatan peserta. Uang Rp7,5 juta tersebut itu belum termasuk pajaknya," katanya.
Meski demikian, yang berhak menyatakan layak untuk pasangan calon kepala daerah adalah tim medis yang telah ditunjuk dalam tes kesehatan tersebut. Dengan demikian KPU hanya menerima hasil dari tim medis yang telah melakukan tes kesehatan.
Sementara itu, para calon kepala daerah yang sudah mengikuti tes kesehatan, semua mengaku optimis hasilnya akan baik dan sesuai harapan.
Seperti dituturkan calon dari Rokan Hilir, Herman Sani. Sejauh ini dalam menjalani tes berjalan aman dan lancar, dan pelayanan yang diberikan juga cukup baik. Dirinyapun optimis hasilnya juga akan baik, sesuai dengan harapan. "Saya sudah siap untuk maju di Pilkada. Optimis hasil kesehatan baik dan optimis bisa menang di Pilkada," ungkapnya.
Bakal calon Bupati lainnya, Wan Syamsir Yus, juga mengaku selama menjalani tes kesehatan, baik jantung, THT, mata, telinga, perut, dan tes kesehatan lainnya berjalan lancar. Dokter yang memeriksa juga melayani dengan baik.
"Aman, tes kesehatan lancar, saya juga sudah pernah menjalani tes kesehatan ini," ungkap mantan Sekdaprov Riau ini.
Sementara itu, bakal calon Bupati Bengkalis, Sulaiman Zakaria yang berpasangan dengan Nurchalis Putra, yang tidak lain anak kandung dari Gubernur Riau non aktif, Anas Makmun. Mengaku juga siap maju pada Pilkada Bengkalis. "Siap maju, tes kesehatan baik," singkat Sulaiman.
Hal senada juga disampaikam oleh Nor Cholis, ia maju di Pilkada Bengkalis karena keinginan dari masyarakat. Walaupun orangtuanya menjadi Bupati dua periode di Rokan Hilir, namun ia memilih maju di Bengkalis.
"Saya besar di Bengkalis, jadi saya maju di Bengkalis. Orangtua saya juga pernah menjadi ketu DPRD Bengkalis. Saya juga sudah mendapat restu dari Bapak," ujarnya. (nur)