Laba Bersih Danamon Turun
JAKARTA (HR)- Kinerja PT Bank Danamon Indonesia, Tbk. masih tersendat. Hal ini tercermin dari laba bersih semester I tahun 2015 ini yang kembali mengalami penurunan. Laba bersih setelah pajak Danamon pada enam bulan pertama ini sebesar Rp 1,25 triliun. Pencapaian ini turun 17,79 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 1,49 triliun. Informasi saja, semester I tahun 2014 perseroan mampu membukukan laba Rp 1,98 triliun.
“Kondisi makroekonomi yang menantang pada semester pertama tahun 2015 berdampak pada bisnis kami, mengakibatkan turunnya permintaan kredit. Namun, dana pihak ketiga dan pendanaan kami terus membaik, memastikan tingkat likuiditas yang tinggi,” kata Direktur Utama Danamon, Sng Seow Wah dalam siaran pers, kemarin.
Sementara rasio kredit bermasalah (gross non-performing loans/NPL) naik menjadi 2,9 persen dari 2,1 persen tahun lalu. Sedangkan rasio kredit terhadap dana pihak ketiga (regulatory loan-to-deposit ratio/LDR) mencapai 89,6 persen, membaik dari 98,9 persen tahun lalu.
Adapun rasio kecukupan modal Danamon (capital adequacy ratio/CAR) konsolidasi mencapai 18,5 persen, sementara CAR standalone berada pada 19,6 persen. “Dengan neraca keuangan sehat yang didukung oleh permodalan yang kuat serta tingkat likuiditas yang tinggi, Danamon berada di posisi yang baik untuk tumbuh ke depannya,” kata Sng.
Sng menyatakan, Grup Danamon saat ini sedang fokus pada peningkatan produktivitas dan penurunan biaya penyaluran kredit. “Kami juga sedang fokus pada inisiatif cross-selling dan investasi pada segmen bisnis yang sedang berkembang lainnya,” kata dia.
Penurunan pada kredit secara keseluruhan Kredit kepada segmen usaha kecil dan menengah (UKM), ritel, dan Syariah terus mencatatkan pertumbuhan, sementara kredit pada segmen usaha mikro, kendaraan bermotor, dan korporasi mengalami penurunan. Hal ini mengakibatkan penurunan pada kredit total sebesar 3 persen menjadi Rp 136,3 triliun dibandingkan Rp 140,6 triliun pada periode yang sama tahun lalu.(kom/ara)