“Memelihara Hutan Sama dengan Memelihara Kehidupan”
SALO (HR)- Memelihara hutan sama dengan memelihara kehidupan dan menanam tanaman sama dengan menanam kehidupan. Memelihara hutan dan tanaman hendaknya bukan lagi untuk kepentingan orang lain, tapi untuk kepentingan kita bersama.
Hal itu disampaikan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristek Dikti), Mohammad Nasir, ketika menjadi inspektur upacara pembukaan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kebangsaan 2015 di Lapangan Komplek Batalyon 132 Salo, Rabu (29/7). Pembukaan ini dihadiri Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup yang diwakili Sekjen Kemen Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Bambang Hendroyono, Koordinator Staf Ahli Panglima TNI, Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, Plt Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman, Komandan Korem 031 Wirabima, Brigjen TNI Nurendi, Bupati Kampar, H Jefry Noer dan lainnya.
Menristek Dikti, Mohammad Nasir, dalam pengarahannya menyampaikan, ada 3 dimensi yang harus dicermati dari kegiatan KKN Kebangsaan ini, yaitu, pertama dimensi pembelajaran dimana memberikan pelajaran kepada mahasiswa betapa pentingnya kita menjaga lingkungan. Bagaimana menghadapi kebakaran hutan dan lahan. Dimensi kedua adalah pembentukan karakater yang berakhlak mulia. Mahasiswa diharapkan peka terhada lingkungan dan masalah yang terjadi di lingkungan sekitar.
"Mahasiswa hendaknya memberi contoh dan teladan dan berprilaku baik untuk mencegah lingkungan jangan sampai rusak," beber Nasir. Dimensi ketiga adalah menanamkan kecintaan terhadap negara.
Nasir juga menyampaikan, dengan adanya KKN bersama yang diikuti perwakilan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia bisa memberikan contoh berprilaku baik kepada masyarakat terutama dalam menjaga dan mengelola lingkungan dan hutan. "Mahasiswa harus menjadi agen perubahan agen of change," tegas Nasir.
Terima Kasih
Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rahman, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Badan Kerjasama Perguruan Tinggi Negeri (BKS PTN) Wilayah Barat yang telah memilih Riau sebagai lokasi KKN kebangsaan tahun ini. Pria yang akrab disapa Andi Rachman itu menyebutkan, Indonesia saat ini sedang menghadapi perubahan iklim, suhu meningkat tajam dan terjadinya kekeringan, termasuk di Provinsi Riau. Hal itu pula memicu banyaknya kebakaran hutan dan lahan. Peristiwa itu dapat merusak hubungan dengan negara tetangga.
Menghadapi hal itu, Pemprov Riau telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 5 Tahun 2016 tentang 16 rencana aksi berkaitan penanggulangan Karhutla. .
Pemprov telah menghimbau perusahaan dan masyarakat agar menjaga kawasannya dan jangan membakar hutan lahan.
Sementara itu Badan Kerjasama PTN Wilayah Barat, Prof Badiah Perizade, menyampaikan, kegiatan KKN Kebangsaan ini diikuti 661 mahasiswa dari 28 PTN se-Indonesia dan 1 perguruan tinggi dari Malaysia. Peserta KKN ini akan disebar ke kabupaten rawan Karhutla yakni Kabupaten Bengkalis, Pelalawan, Siak dan Kepulauan Meranti selama beberapa pekan depan.***