RTMPE Bukan "Ujuk-ujuk" tapi Usaha dan Hasilnya Nyata

RTMPE Bukan

SiakHulu (HR)-Bupati Kampar, Jefry Noer, menegaskan, Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi bukan "ujuk-ujuk" atau hanya di besar-besarkan, tetapi usaha nyata dan ril hasilnya dapat diterapkan.

Hanya dengan lahan 1.000 meter atau lahan kurang dari itu, usaha RTMPE mampu diterapkan sebagai upaya untuk memakmurkan ekonomi masyarakat petani. Karena itu, melalui kedinasan sesuai bidang Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus mampu menjadi contoh bagi masyarakat.

Penegasan ini disampaikan Bupati ketika memberi arahan saat observasi lapangan bersama para Kepala Dinas, Kepala Bagian dan Kepala Bidang atau mulai eselon II dan III di tiap SKPD di Lahan RTMPE Kubang Jaya Siak hulu, Selasa (28/7). Terobosan untuk meningkatkan ekonomi harus dimulai oleh tiap SKPD, dengan memberi contoh sekaligus dapat mempekerjakan masyarakat minimalnya 3 orang untuk melaksanakan usaha tersebut.

Dengan memiliki usaha RTMPE bagi tiap pimpinan atau eselon SKPD, bukan berarti pimpinan SKPD harus menjadi petani atau pekerjanya tetapi dengan merekrut pekerja, baik itu anggota keluarga sendiri atau masyarakat susah yang mau bekerja. Karena itu, kita tidak ingin masyarakat mengatakan hanya teori saja tetapi memang sudah diuji coba, bahkan saat ini semua eselon di Kampar sudah mulai menerapkan usaha RTMPE sesuai bidang masing-masing SKPD.

"Itu tujuan kenapa semua eselon di tatar di Kubang Jaya yang saat ini dilaksanakan seperti untuk Bidang Pertanian Tanaman Bawang yang kita tinjau, peternakannya maupun pertaniannya, agar semua pimpinan dan pejabat eselon di Kampar punya usaha sampingan sebagai penambah penghasilannya, serta mampu mensejahterakan masyarakat minimal 3 orang pekerja sebagai pengelola lahannya," ujar Jefry.

Ditambahkan Jefry Noer, Kampar ibarat perahu besar dengan isi 800 ribu jiwa, karena itu perahu yang di perlukan besar agar mampu membawa ke tepian dan secara bersama kita mendayung perahu itu agar sampai ke tepian. Ungkapan itu disampaikan Bupati sebagai penutup motivasi dan arahannya dalam upaya mewujudkan Kampar yang zero kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh secara bersama dengan kedinasan yang ada di Kampar.

                Biourine Terbukti Meningkatkan hasil Pertanian
Pada kesempatan itu, Bupati Jefry juga mengatakan, berdasarkan penelitian Balai Benih Tanaman Pangan, hasil bawang Kampar menempati urutan nomor tiga terkenal saat ini. Hal ini karena memakai pupuk sendiri, yaitu biourine Kampar. Tak hanya itu, untuk tanaman bawang, mampu memberi hasil tiap 52 hari.

Dikatakannya, sejauh ini, pupuk biourine telah terbukti menaikkan PH tanah dan penetralisir. Karena itu, dengan adanya pupuk hasil produksi sendiri dan harganya terjangkau, Kampar mampu mensejahterakan para petani karena soal pupuk kan sangat penting dalam meningkatkan hasil pertanian.

Jefry melanjutkan, dengan menggunakan pupuk biourine hasil produksi sendiri, Insyaallah akan mampu meningkatkan ekonomi keluarga termasuk ekonomi masyarakat karena para pimpinan eselon bukan sebagai pekerjanya tetapi sebagai pemilik usaha dengan mempekerjakan minimal dua sampai tiga orang sekaligus untuk motivasi bagi masyarakat untuk mengikuti langkah usaha ini.

Di RTMPE ada usaha peternakan sapi yang mampu menghasilkan pupuk biourine dan biogas sebagai sumber energy listrik, ada ternak ayam yang dapat menghasilkan telor, ada juga pertanian dan perikanannya, Insyaallah akan mampu meningkatkan ekonomi keluarga termasuk ekonomi masyarakat pekerjanya, sekaligus motivasi bagi masyarakat untuk mengikutinya langkah usaha ini. (adv/humas)



Berita Lainnya