Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
PEKANBARU (HR)-Masyarakat Pekanbaru diminta untuk mengurangi aktivitas di luar rumah, mengingat kualitas udara kota Pekanbaru dinyatak tidak sehat.
"Kita mendeteksi bahwa kualitas udara menurun. Di Pekanbaru, alat Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah mendekati kategori tidak sehat. Maka kita minta masyarakat agar mengurangi aktivitas di luar rumah atau gunakan masker," kata Kepala BMKG stasiun Pekanbaru, Sugarin, Sabtu (25/7).
Sementara itu, jumlah hotspot di Riau melonjak drastis, BMKG Pekanbaru dalam rilisnya mendata 104 hotspot tersebar di kabupaten/kota di Riau, Sabtu (25/7) jam 16.00 WIB.
Sebelumnya Satelit Terra dan Aqua pada pukul 05.00 WIB, mendeteksi 51 titik panas (hotspot) di Riau. Hotspot tersebut menyebar di tujuh kawasan kota dan kabupaten se Riau.
Kepala BMKG Kota Pekanbaru, Sugarin mengatakan, hotspot tak hanya terdapat di Riau, tetapi juga di sebagian Provinsi di Pulau Sumatera, seperti di Jambi, Sumut, Sumbar dan Sumsel.
"Informasi hotspot hingga pukul 16.00 wib tadi, jumlah titik panas di Riau capai 104 titik. Terbanyak di Kabupaten Pelalawan," ujarnya.
Secara umum kondisi cuaca di Wilayah Riau Cerah Berawan disertai kabut asap tipis pada pagi dan malam hari. Peluang hujan ringan tidak merata di wilayah Riau bagian Utara, Barat dan Pesisir Timur.
Meskipun cuaca cukup panas dan banyak ditemukan hotspot, alat Pemantau PM10, ISPU Stamet Pekanbaru kualitas udara di Pekanbaru memang masih dalam kategori "sedang", namun sudah mendekati batas tidak sehat.
Pada Sabtu pagi, pantauan citra satelit Terra dan Aqua, terdapat 51 titik panas ini diantaranya terdapat di Rohil sebanyak dua hotspot, Siak empat hotspot, Inhil lima hotspot, Dumai enam hotspot, Pelalawan sembilan hotspot, Bengkalis 12 hotspot, dan terbanyak di Inhu berjumlah 13 hotspot.
Kata Sugarin, dengan tingkat keyakinan hingga 70 persen, ada 35 titik di antaranya merupakan titik api. Yaitu di Inhu ada 11 titik api, Bengkalis ada 8 titik api, Dumai ada 5 titik api, Pelalawan dan Siak masing-masing ada 4 titik api, rohil ada 2 titik api dan Inhil ada 1 titik api.
Kabut asap muncul di Pekanbaru, hingga menurunkan jarak pandang (visibility) hingga 1000 meter. "Pekanbaru kita pantau berasap, dengan visibility hanya satu kilometer," sebutnya.
Lahan Gambut Terbakar
Sementara itu, lahan gambut seluas 1,5 hektar yang terletak di Jalan Payung Sekaki tepatnya disamping Kantor Camat Payung Sekaki pada Jumat (24/7) terbakar. Camat Payung Sekaki, Zarman Candra mengatakan, lahan gambut kosong tersebut telah terbakar sejak Rabu 22 Juli 2015.
"Kami tidak tahu siapa yang melakukan pembakaran lahan tersebut dan apa motifnya. Dan sesuai instruksi bapak Walikota Pekanbaru, kami minta ke pihak polsek untuk mengusut siapa pelakunya, apakah itu ada unsur sengaja atau tidak sengaja," kata Camat Payung Sekaki Zarman Candra SSTP MSi kepada tiraskita.com, Jumat (24/7) di ruang kerjanya.
Masih menurut Zarman, tim dari BPBD Damkar Pekanbaru langsung turun ke lokasi.
"Lahan gambut yang kering dan juga dipicu cuaca panas, maka lahan gambut tersebut masih ada pemicu munculnya. Dan tadi pagi telah dilakukan pemadaman secara manual dengan mesin robin serta mendatangkan 2 unit mobil Damkar," kata Zarman.
Namun, lanjutnya, usaha tersebut kurang maksimal sehigga masih ada api di lahan gambut kering, akhirnya dilakukan dengan cara water booming dari udara sebanyak 5 kali penyiraman, Alhamdulillah, api sudah padam.
"Saya berharap kepada masyarakat setempat khususnya RT/RW untuk bisa menjaga lahan gambut kering tersebut agar api tersebut tidak meluas lagi. Dan juga kami himbau kepada pemilik lahan untuk tidak membersihkan lahannya dengan cara membakar. Kami tegaskan juga kepada seluruh pemilik agar bisa menjaga tanahnya dan perlu adanya penjaga sehingga antisipasi awal terhadap kebakaran lahan dan hutan bisa dilakukan terhadap adanya api," jelas Zarman seraya menambahkan pihak kelurahan dan RT/RW akan segera memanggil pemilik lahan yang terbakar itu.
Walikota Pekanbaru Firdaus ST MT langsung meninjau lokasi didampingi Camat Payung Sekaki Zarman Candra.(grc/rtc/trk/yuk)