Gajah Liar Berhasil Dievakuasi
Pekanbaru (HR)-Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Provinsi Riau berhasil mengevakuasi seekor gajah liar yang berkeliaran di permukiman warga di Kecamatan Tenayan Raya, Sabtu (25/7).
Berdasarkan pantauan Antara, proses evakuasi memakan waktu sekitar 24 jam sejak dimulai pada Jumat (24/7) dengan melibatkan dua gajah jinak dari Pusat Latihan Gajah (PLG) Minas-Siak Riau.
Gajah jinak tersebut adalah Seng Arun, jantan berumur 51 tahun dan gajah betina bernama Indah yang berusia 43 tahun. Proses evakuasi turut melibatkan personel TNI dan Polri serta organisasi konservasi satwa, WWF.
Sehari sebelumnya tim Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) kesulitan melakukan evakuasi karena ramainya warga di Kelurahan Sail Kecamatan Tenayan Raya. Warga yang memenuhi lokasi evakuasi sehingga mengakibatkan gajah jantan liar itu sulit untuk dibius.
Pada Jumat malam (24/7) regu penjinak baru bisa merantai satwa yang memiliki nama latin "elephas maximus sumatranus" itu di dalam hutan sekunder tak jauh dari permukiman warga.
Proses penggiringan gajah liar dari dalam hutan ke truk menjadi tontotan seribuan warga sekitar. Pihak kepolisian dan TNI sempat kerepotan untuk mengatur warga yang terlihat nekat mendekat lokasi jalur evakuasi gajah.
"Saya akui proses evakuasi gajah ini sangat sulit karena ramainya warga yang menonton, sedangkan gajah liar ini sangat sensitif karena stres dan berpotensi mengamuk apabila mendengar suara dan cahaya lampu," ujar Kepala Bidang Wilayah II BBKSDA Riau, Supartono.
Menegangkan
Proses evakuasi gajah liar terlihat menegangkan karena berulang kali satwa yang diperkirakan berusia 16-20 tahun itu menolak untuk digiring oleh dua ekor gajah jinak. Bahkan, gajah itu terlihat sempat melawan saat ingin digiring ke dalam truk sehingga petugas terpaksa menembakan bius tambahan.
Lamanya proses penggiringan gajah hingga berhasil masuk ke dalam truk memakan waktu sekitar dua jam, mulai sekitar pukul 17.00 WIB hingga pukul 19.00 WIB. Aksi evakuasi berlangsung terlihat sangat beresiko karena berlangsung di tengah kegelapan karena cahaya lampu justru akan membuat gajah liar mengamuk.
Supartono mengatakan, untuk selanjutnya gajah liar itu akan ditempatkan sementara di PLG Minas-Siak Riau sebelum dilepasliarkan ke habitatnya.
"Kita akan cek kondisi kesehatannya dan harapannya bisa segera dilepaskan ke habitatnya di kantong gajah Giam Siak Kecil supaya dia bisa kembali ke kelompoknya," kata Supartono.
Sebelumnya, gajah liar jantan tersebut mulai terlihat berkeliaran di permukiman warga di Kelurahan Sail, Kecamatan Tenayan Raya, Kota Pekanbaru sejak Jumat dini hari (24/7) sekitar pukul 02.00 WIB.
Menurut Supartono, gajah liar jantan tersebut kuat dugaan adalah satwa yang sama yang sebelumnya terdeteksi saat bulan Ramadan berkeliaran di dekat permukiman masyarakat di Kecamatan Rumbai Pesisir pada 13 Juli lalu.
"Kemungkinan besar ini adalah gajah yang sama dari Rumbai Pesisir. Sifat gajah jantan remaja ini tidak ikut dalam kelompok, dan karena terus terusir maka dia disorientasi," katanya.(ant/yuk)