Menlu RI Lobi UE
Jakarta (HR)-Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi telah bertemu dengan Frans Timmermans, wakil presiden Komisi Eropa, pada 10 Juli 2015 lalu. Mereka membahas penjajakan fasilitas bebas Visa Schengen bagi warga negara Indonesia yang ingin pergi ke Eropa sebagai turis atau pebisnis.
Pada siaran pers Kemlu RI pada Senin (13/7), disebutkan perlunya negara-negara anggota Schengen untuk mengambil langkah-langkah pembebasan visa, sebagai timbal balik kebijakan bebas visa dari Indonesia, melalui Perpres 69/2015.
Menlu juga menekankan, Indonesia adalah negara Asia Tenggara pertama, yang memiliki perjanjian kemitraan dan kerjasama, serta perjanjian kehutanan dengan Uni Eropa, sekaligus ekonomi terbesar Asia Tenggara.
Tingkat penolakan aplikasi visa dari Indonesia juga sangat rendah, yakni 1,1% pada 2014. Sementara pelanggaran peraturan keimigrasian Uni Eropa oleh WNI sangat minim.
"Hal-hal ini layak dijadikan pertimbangan bagi Uni Eropa untuk dapat memberikan bebas visa kunjungan wisata bagi WNI,” kata Menlu Retno. Timmermans hanya mencatat permintaan Indonesia itu.
Disebutkan bahwa Timmermans akan menjajaki isu liberalisasi visa bagi WNI tersebut. Kepada Timmermans, Menlu Retno juga membahas potensi kontribusi UE bagi pembangunan di Indonesia, terutama infrastruktur dan kemaritiman.
Kedua pihak juga berdiskusi mengenai peningkatan kerjasama UE dengan negara-negara ASEAN, terutama terkait dengan isu-isu penanganan imigran ilegal dan pengungsi serta kejahatan transnasional.
Menlu RI akan membahas lagi berbagai hal itu, dengan Perwakilan lebih lanjut berbagai hal di atas dengan Federica Mogherini, wapres Komisi Eropa sekaligus perwakilan tinggi untuk urusan luar negeri dan kebijakan keamanan UE. (okz/ivi)