Udara Disesaki Abu Karhutla
DUMAI (HR)-Kondisi Kebakaran Hutan dan Lahan di Kota Dumai kian memprihatinkan. Udara mulai tak sehat dipenuhi serta disesaki abu sisa kebakaran. Hingga Jumat (10/7) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Dumai memantau ada lima titik api.
Pantauan Haluan Riau, Jumat (10/7) abu sisa kebakaran selain beterbangan di udara, juga menempel di rumah warga, perkantoran, pohon serta daun yang tumbuh di pinggir jalan.
Meski matahari tak begitu garang menampakan diri, namun udara sangat panas. Pohon-pohon mulai layu, tanah gersang dan rumput banyak yang mati.
Hasil pantauan satelit Terra Aqua BMKG Pekanbaru yang berhasil memantau 192 titik panas di Riau, 11 titik panas terdeteksi di wilayah Dumai.
Edi, seorang warga Dumai mengatakan abu mulai banyak terlihat di udara dan menempel di rumah sejak Jumat pagi kemarin. Suhu udara yang makin panas ditambah banyaknya debu di udara membuat warga mudah pengap.
"Ya, hari ini (kemarin) luar biasa gerahnya. Abu pun banyak beterbangan di udara," ucap Edi yang berdagang di Jalan Kesuma, Jayamukti, Dumai Timur.
Informasi diperoleh, sejumlah titik api yang muncuk sejak beberapa pekan belakangan belum berhasil dipadamkan. Kepala BPBD Kota Dumai Tengku Izmet, saat dihubungi Haluan Riau melalui selulernya mengatakan, hingga kemarin pihaknya memantau lima titik api tersebar di sejumlah kawasan.
Sebagian lokasi kebakaran ada yang sudah padam total, namun kondisi kemarau dan lahan gambut api menjalar lagi. Tim gabungan pun berupaya bahu membahu di lapangan dengan menggunakan mesin air, karena mobil Damkar tak bisa masuk lokasi kebakran.
Lima lokasi yang terpantau dari enam titik api temuan satelit NOAA yakni, di Gurun Panjang Kecamatan Bukitkapur satu titik seluas 2 hektar, Kecamatan Dumai Selatan yakni di lokasi kawasan Bunga Tanjung serta Jalatitn Wan Amir masing-masing satu titik.
Di Kecamatan Dumai Barat dekat Terminal AKAP sau titik dan di Kecamatan Dumai Timur yakni di Jalan Batu Bintang juga satu titik. "Setiap kali pemadaman berhasil padam total, namun cuaca yang sangat panas dan kondisi lahan sehingga titik api muncul terus di lokasi sisa kebakran tersebut. Namun tim kita bersama tim gabungan terus berupaya melalukan pemadaman setiap hari di lokai tersebut," ungkap Izmet.***