Jangan Abaikan Penghasilan Menjanjikan di RTMPE
BANGKINANG (HR)- Demi menggesa percepatan pengentasan kemiskinan yang ada di Kabupaten Kampar, Bupati Kampar, H Jefry Noer, tak henti-hentinya menyampaikan dahsyatnya hasil yang didapat dari Rumah Tangga Mandiri Pangan dan Energi, yang merupakan program terbaru dari Pemkab Kampar.
Hal ini disampaikan Bupati Kampar, H Jefry Noer, kepada alumni Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Kubang Jaya, di Kecamatan Kampar Kiri, di Balai Adat Kenegerian Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, baru-baru ini. “Program RTMPE ini akan terus dikedepankan, karena memiliki potensi yang sangat kuat untuk mendongkrak ekonomi keluarga,” ujar Bupati Kampar, H Jefry Noer.
Disebutkan Jefry, alumni P4S sekarang diarahkan untuk menjalankan program RTMPE. "Kalau dulu alumninya bertahan per sektor seperti di pertanian, peternakan dan perikanan saja, untuk sekarang alumni yang tahun 2015 kita arahkan ke RTMPE, itu hasil yang menjanjikan sekarang,” imbuh Jefry.
"Tapi untuk alumni yang di bawah tahun 2015 pun boleh mengarah ke RTMPE, tapi sehari dua hari pergilah ke Kubang Jaya lihat lahan percontohan RTMPE yang sudah ada, biar benar-benar mengerti apa itu RTMPE," ajak Jefry.
Mantan anggota DPRD Provinsi Riau itu menambahkan, hasil dari RTMPE itu benar-benar luar biasa apabila program itu dijalankan dengan baik. Lahan yang dibutuhkan untuk membuat sebuah RTMPE hanya 1000 hingga 1500 meter persegi. Di lahan seluas itu bisa untuk beternak enam ekor sapi yang bisa menghasilkan urin yang dibuat menjadi bio urine dan pupuk.
Di lahan seluas ini masyarakat juga bisa beternak ayam, terutama ayam petelur, memelihara ikan, bertanam sayur-sayuran seperti jenis bawang, cabai dan lainnya. Petani bisa mendapatkan penghasilan tidak kurang dari Rp10 juta dari penjualan bio urin, pupuk, telor dan sayuran tersebut.
Lebih lanjut Jefry Noer menjelaskan, modal untuk membangun sebuah RTMPE sekitar Rp120 juta. Modal sejumlah itu bisa dibantu dari Dinas Pertanian untuk 5 ekor sapi. "Tinggal Rp70 juta lagi sebab sapi sapi nilainya adalah Rp 10 juta. Kemudian bisa mengharapkan bantuan dari CSR perusahaan yang bisa membantu minimal satu ekor sapi setiap perusahaan. Selanjutnya dari Dinas Perikanan mendapatkan bantuan Rp 20 juta, tinggal Rp 50 juta saja modal RTMPE di masing-masing desa," beber Jefry merinci.
Jefry menjelaskan, 6 ekor sapi di sebuah RTMPE tersebut dalam satu bulan bisa menghasilkan urin 500 liter. Dengan harga jual 1 liter Rp15 ribu sudah bisa menghasilkan Rp 7,5 juta," terangnya.(adv/humas)