Pelaku Industri Ritel Mengeluh
JAKARTA (HR)- Lambatnya pertumbuhan ekonomi pada semester I-2015 membuat industri ritel mengeluh. Selain itu, geliat pengunjung untuk berbelanja juga dinilai lesu.
Deputy General Manager Margo City Christanto Nasution menilai sektor ritel begitu terpukul terutama pada bidang automotif, dan gadget. Akibat perekonomian melambat, masyarakat cenderung menahan dan memilih produk yang harus dibeli sebagai prioritas.
"Gadget itu terasa sekali, tahun lalu kan tiap ada seri terbaru pasti beli. Sekarang kebutuhan basic dulu disiapkan, jadi konsumen menahan.
Mal sih tetap ramai tapi spendingnya menurun," paparnya di Depok, Jumat (10/7).Menurutnya, menurunnya tingkat beli dikarenakan adanya kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada Februari lalu, serta anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap dolar. Bahkan. Pada lebaran tahun ini lebih menurun dibanding tahun lalu.
Namun, Christanto masih optimistis adanya peningkatan daya beli pada semester II jelang akhir tahun. Seminggu menjelang lebaran pengunjung mal mencapai 25 ribu per hari.
"Rata - rata sekarang sudah ramai lagi 25 ribu pengunjung, sebelumnya 30 persen di bawah itu. Sebab ini musim liburan juga, orangtua banyak keluarkan biaya masuk sekolah tahun ajaran baru," katanya.
"Tapi saya optimistis ritel tetap akan rebound jelang akhir tahun. Me_nyiasatinya event harus dibanyakin dan kerjasama promo. Sebab justru yang naik saat Ramadan begini adalah F&B memanfaatkan buka bersama," ungkapnya. (okz/ara)