STIKes dan STKIP Buka Bersama dengan Sejumlah Profesor
BANGKINANG (HR)- Mengisi kegiatan di Bulan Suci Ramadan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan dan Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Yayasan Pahlawan Tuanku Tambusai Riau, menggelar buka bersama. Acara buka bersama tersebut sekaligus dihadiri sejumlah Professor yang ada di Riau.
Buka bersama dilaksanakan di Hotel Pangeran Pekanbaru, tepatnya di lantai II Ruangan Bertuah III. Tampak hadir Prof Zulfadil, Prof Muchtar Ahmad, Prof H Hasan Basri Jumin, Mantan Gubernur Riau, H Saleh Jasid, Dr Junaidi, Zamhir Basem, Indra Gamal, segenap jajaran pimpinan STIKes dan STKIP, serta undangan lainnya.
Pada kesempatan tersebut, Ketua YPTT Riau, Prof Amir Luthfi, meminta secara langsung kepada Prof Muchtar Ahmad, yang turut hadir dalam kegiatan ini untuk dapat memberikan sedikit pandangan tentang "Apa yang Salah dengan Pendidikan Saat ini?". Prof Muchtar Ahmad mengatakan evaluasi sistem pendidikan belum dilaksanakan dengan sesungguhnya.
Demikian juga sistem evaluasi pendidikan yang tidak menghasilkan inovasi atau perbaikan. Bahkan sering dituduh tidak mempunyai dasar yang kuat, karena perubahan tidak dikembangkan ke arah perbaikan ataupun inovasi yang selaras dengan masalah, tuntutan zaman dan kemajuan teknologi.
Perubahan atau perbaikan seyogyanya dapat dilakukan dengan evaluasi yang berkala, dengan benchmarking pada pendidikan yang dipandang dunia telah berjaya. Filosofi dan epistemology pendidikan menjadi landasan, inovasi dan perbaikan berorientasi masalah, masa depan dengan merujuk kepada kajian dan keberhasilan pendidikan negara maju di dunia.
Isi atau bahan pendidikan memang tidak terelakkan tentang hal yang pekat dengan masa lalu. Padahal peserta didik bermaksud dipersiapkan memasuki masa depan. “Pendidikan tanpa mempertimbangkan kebutuhan peserta didik sebagai manusia. Peserta didik sebagaimana halnya, semua manusia, sedang melangkahkan kakinya ke masa depan. Tentu saja tak patut bilamana, tak boleh pengetahuan mereka bergantung hanya kepada cara-dan-pemikiran serta gagasan masa lalu," paparnya.
Mengenai kebutuhan dasar manusia kini dan kemungkinan besar kebutuhan masa depannyalah yang semestinya dijadikan bahan pendidikan. Setidaknya pada tingkat dasar dan menengah. Sedangkan pada tingkat pendidikan tinggi orientasi masa depan Karena itu, perlu sekali juga dikaji, dipahami, dan dipersiapkan pendidikan tentang masa depan itu. Kreativitas serta inovasi yang diperlukan di masa depan seta dipandang amat penting dilaksanakan.(oni)