Pemerintah Diharapkan Dirikan Balai POM di Meranti
SELATPANJANG (HR)- Posisi Kepulauan Meranti yang cukup jauh dari ibukota Provinsi Riau, membuat tugas pengawasan terhadap obat dan makanan menjadi sangat minim.
Akhirnya apakah obat obatan yang beredar telah sesuai dengan ketentuan pemerintah. Demikian juga terhadap berbagai bahan makan dan minuman yang dijual bebas di tengah masyarakat apakah tidak mengandung bahan pengawet berbahaya bagi kesehatan, sejauh ini cukup sulit dibuktikan.
Kalaupun petugas Balai POM itu datang ke Meranti secara berkala, tentu kedatangan mereka juga tidak banyak merubah keadaan. Sebab petugas ini hanya mengamati sebentar lalu membawa beberapa sample yang akan diuji, dan pulang kembali ke Pekanbaru.
Dan setelah beberapa lama berselang, kemudian diinformasikan lagi melalui intansi terkait tentang hasil penelitian tersebut. Jarak pemberitahuan itu dari waktu sample diambil juga cukup jauh dan menghabiskan waktu lama.
Pantauan Haluan Riau di Selatpanjang ibukota Kabupaten Kepulauan Meranti itu, kehadiran Balai POM menjadi sebuah kebutuhan pokok demi menjamin kesehatan masyarakat Meranti, saat ini dan juga di masa datang.
Sudah saatnya kabupaten ini memiliki Balai POM, Sehingga untuk membuktikan tercemar atau tidak cermar sebuah komoditas yang diperjual belikan itu bisa diketahui dengan cepat dan mudah.
Artinya jika masyarakat ingin mengetahui kebenaran sebuah produk yang tidak tercemar oleh berbagai bahan pengawet, maka akan bisa langsung diketahui.
Hal ini untuk memberikan jaminan kesehatan bagi keluarga, terutama bagi para generasi muda, yang nantinya akan melanjutkan tongkat kepemimpinan dan generasi penerus pembangunan tersebut.
Tapi kalau sejak dini mereka sudah dicekoki oleh bahan kimia yang beracun, tentu akan mengancam kesehatan mereka di masa datang.
Mengancam kesehatan generasi muda, berarti akan mengancam kelangsungan pembangunan dan perjalanan bangsa ini.
Terlebih letak Kepulauan Meranti yang menjadi salah satu pintu masuk dari dan ke luar negeri, juga menjadi cukup rawan masuknya berbagai jenis makanan yang tentu belum diketahui jaminan kesehatannya itu.
Mulai dari buah-buahan, daging beku, makanan dan minuman serta barang lainnya, tentu butuh penelitian dari laboratorium sebelum barang itu dipasarkan.
Banyak pihak berharap agar pemerintah kabupaten berupaya mendirikan instansi teknis tersebut sehingga obat dan berbagai bahan makanan yang akan dikonsumsi masyarakat Meranti ke depan terbebas dari bahan pengawet berbahaya.(jos)