Demi Harga Murah, Sabar Menunggu Si Melon Berjam-jam
Tak mau kehilangan kesempatan, warga Kelurahan Sungai Apit, Kecamatan Sungai Apit berbondong-bondong mengantre menunggu gas elpiji 3 kg hingga berjam-jam di kantor camat. Saking lamanya menunggu, sebagian warga merasa kesal. Namun apa daya, mereka tetap bersabar, karena dikabarkan gas elpiji dijual dengan harga yang sangat murah.
"Lama sekali kita menunggu si melon Bang. Sudah 2 pekan di sini langka melon, jadi kami mau tak mau harus mengantri walau terlalu lama menunggu di sini," ujar Rijal, Warga Sungai Apit, Senin (6/7).
Lanjut Rijal, hari ini (kemarin) merupakan hari gembira buat masyarakat Sungai Apit. Pasalnya begitu media memuat kelangkaan gas elpiji di kampungnya, dinas terkait langsung turun ke lapangan.
"Jadi selama ini kemana orang dinas terkait, masak harus dikorankan baru mereka mau turun ke lapangan dan memberikan solusi. Kami berharap kepada pihak terkait agar dapat mengawasi dan mengecek kembali pangkalan-pangkalan di Sungai Apit agar gas elpiji 3 kg tidak langka kembali.
Baru kali ini dinas terkait mau turun ke lapangan dan menjual gas elpiji 3 kg kepada masyarakat dengan harga yang sangat murah, yaitu Rp16.000 per tabung,"ujarnya.
Senada juga diungkapkan Indra, bahwa dirinya berterima kasih kepada dinas perdagangan yang saat ini mau turun langsung memberikan solusi kepada masyarakat Sungai Apit yang selama ini langka akan gas elpiji.
"Walau ngantri terlalu lama buat saya tak masalah, yang terpenting saya dapat gas elpiji tersebut. Saya berharap kepada dinas perdagangan jangan ketika dikorankan (diberitakan di media) baru bergerak dan menjual gas dengan harga murah, tapi kalau bisa setiap hari gas elpiji ini selalu ada agar masyarakat tidak kesusahan lagi untuk mendapatkannya," ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Siak Wan Bukhori mengatakan, Senin kemarin pihaknya telah turun langsung ke Sungai Apit untuk memberikan solusi kepada masyarakat yang mengeluh kelangkaan gas elpiji. Ia berharap penjualan elpiji 3 kg tepat pada sasaran.
"Hari ini kita langsung sidak ke Sungai Apit, dan memberikan bantuan atau solusi gas elpiji 3 kg kepada masyarakat miskin di sana. Harga yang kita jual per tabung Rp16.000. Kita berharap gas-gas yang kita jual tersebut bisa tepat sasaran kusus untuk orang miskin," jelasnya.
Ditambahkan Wan Bukhori, masyarakat yang mampu atau kaya agar membeli gas tabung sesuai dengan kemampuannya, dan jangan memakai gas elpiji 3 kg. Karena gas tersebut khusus untuk orang miskin.
"Apabila masih ada juga orang yang mampu dan membeli gas 3 kg, berarti orang tersebut sudah memakan hak orang miskin. Kalau memakan hak orang miskin itu hukumnya dosa dan tidak diperbolehkan," pungkasnya.***