Hillary Clinton: AS Harus Lebih Pintar untuk Hadapi Putin

WASHINGTON (HR)– Kandidat Presiden Amerika Serikat Hillary Clinton menegaskan niatnya untuk terus terlibat dengan Rusia dalam kancah politik internasional. Meski begitu, sikap mantan Menteri Luar Negeri AS ini tampaknya sedikit berubah untuk menghadapi Presiden Vladimir Putin.
Dalam kampanyenya di New Hampshire, Hillary menyatakan Pemerintah AS seharusnya bertindak lebih pintar dalam menghadapi pemimpin Rusia itu. Dia menekankan perlunya keterlibatan terus menerus dari AS kepada tindakan-tindakan yang diambil Rusia.
“ Kita harus jauh lebih pintar dalam menghadapi Putin dan mengenai bagaimana kita menghadapi ambisinya,” kata Hillary, sebagaimana dilansir Sputnik, Minggu (5/7).
“Dia (Putin) bukanlah sorang sosok yang mudah untuk dihadapi, dan saya pikir tidak ada cara lain selain dengan keterlibatan terus menerus,” tambahnya.
Pada kesempatan itu, Hillary juga mengkritik keputusan Putin untuk kembali maju menjadi Presiden Rusia untuk masa jabatan ketiganya walau tidak dalam waktu yang berurutan 2012 lalu.
Putin menanggapi pernyataan mantan ibu negara AS ini dengan menyebutkan bahwa pernyataan-pernyataan yang dilontarkan Hillary dikenal sering tidak elegan, terutama pada Presiden Rusia itu.
Sebelumnya, Putin pernah mengatakan dirinya malas berdebat dengan Hillary, menyusul pernyataan kandidat Partai Demokrat itu yang menyamakan invasi Rusia ke Ukraina seperti perbuatan yang dilakukan Nazi.
“Lebih baik tidak berdebat dengan perempuan,” kata Putin kala itu.
Hillary disebut memiliki kekhawatiran terhadap kemungkinan Rusia mengembangkan pengaruhnya hingga mencapai tingkat seperti yang dahulu dimiliki Uni Soviet.
Februari lalu dia mengkritik Uni Eropa yang dianggap seperti pengecut dalam menghadapi Negeri Beruang Merah itu. (okz/ivi)
Berita Lainnya
- Sejak Wabah Virus Corona, Pekerja Krematorium Wuhan Klaim Bakar 100 Mayat Sehari
- Rio Kembali Bertemu Vandoorne
- Terhitung 1 Mei, Rusia Ganti Mata Uang di Kherson Ukraina Jadi Rubel
- Penduduk Fukushima Waspadai PLTN Alirkan Air Limbah Radioaktif
- Peneliti Oxford Sebut Tak Ada Bukti Manfaat Klorokuin pada Pasien Corona
- Pemimpin Afrika Desak Barat Selesaikan Krisis Libya