Pemkab Gelar Nuzul Quran
BANGKINANG (HR)- setiap peringatan acara keagamaan hendaknya kita mendengarkan dan mengikutinya dengan qolbu atau hati.
Demikian dikatakan Bupati Kampar, H Jefry Noer, dalam sambutannya, pada acara peringatan Nuzulul Quran di Masjid Al-Ikhsan, Markaz Islamic Centre, Bangkinang, Jumat (3/6).
Jefry Noer juga mengatakan, apabila kita mendengarkan dengan qolbu, maka kita bisa terbebas dari godaan setan. "Apabila kita mendengarkan dengan otak saja, maka setan dipastikan menggoda kita setiap saat," ungkap Jefry.
Dia menegaskan, peringatan Nuzul Quran yang dilaksanakan setiap tahun janganlah dijadikan rutinitas semata. "Mari kita tanya dalam hati kita, apakah ini hanya rutinitas semata, apakah ada manfaat buat diri kita. Kalau tidak ada peningkatan dan manfaat bisa di setiap tahunnya, bisa dikatakan kegiatan rutinitas semata. Apabila ada perubahan pada diri kita, maka peringatan ini bisa bermanfaat buat kita dan keluarga," ujarnya.
Jefry juga mengharapkan, kegiatan acara keagamaan apapun hendaknya berdampak positif terhadap diri pribadi. Jefry mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan Nuzul Quran sebagai iktibar, adanya perubahan agar keimanan umat Islam di Kabupaten Kampar makin lebih baik dari hari ke hari.
Sementara itu, ustad H Mustafa Umar, dalam tausiahnya menyampaikan, Nuzul berarti turun, hakikatnya sesuatu yang turun dari atas ke bawah. "Alquran diturunkan oleh Allah kepada kita, dan kita naikkan amalan itu kepada Allah, amalan kita peroleh adalah dari isi Alquran," ungkap Mustafa Umar.
Lebih lanjut dikatakannya, kata Nuzul Quran berasal dari kata penurunan Alquran, Allah SWT menurunkannya kepada Nabi Muhammad SAW. Untuk diamalkan oleh umatnya, Alquran diturunkan hanya untuk memperbaiki umat manusia dan banyak kandungannya untuk bekal umat manusia di dunia.
Dalam Alquran seluruh kejadian apakah itu baik dan buruk telah tertulis di dalamnya, maknanya, Allah SWT telah mengatur seluruhnya, alam semesta ini diatur oleh-Nya. "Apapun permasalahan kita dimuka bumi ini, dalam Alquran semua solusinya ada, tinggal kita percaya apa tidaknya, apakah kita mengamalkannya atau tidak," tegasnya.
"Mari kita jadikan Nuzul Qu'an sebagai pedoman untuk mencari jalan keluar setiap masalah kita" pungkasnya menutup.(adv/humas)