30 Penerbangan Tertunda
JAKARTA (HR)-Kebakaran yang terjadi di Terminal 2E Bandara Soekarno Hatta, Minggu (5/7), membuat aktivitas penerbangan terganggu. Pihak PT Angkasa Pura II menyebutkan, setidaknya ada sebanyak 30 penerbangan yang tertunda di atas 30 menit akibat kebakaran itu.
Menurut Head of Corporate Secretary and Legal PT Angkasa Pura II (Persero) Agus Haryadi, sebagai langkah kontingensi untuk menanggulangi keterlambatan jadwal penerbangan tersebut, proses check-in di Bandara Soetta pun diubah. Yakni penumpang domestik Garuda Indonesia dipusatkan di Terminal 2F. Sedangkan penumpang internasional dialihkan ke Terminal 2D.
"Garuda tetap mengupayakan layanan check-in secara manual karena sistem belum berfungsi. Pada pukul 08.35 WIB, check-in counter mulai dioperasikan kembali," terangnya.
Agus mengatakan, kebakaran itu membuat jadwal penerbangan pesawat Garuda dengan tujuan sejumlah daerah, jadi terlambat. Di antaranya penerbangan menuju Yogyakarta, Pekanbaru, Batam, Ujung Pandang, Semarang, Palembang dan Pontianak. Namun sejak siang kemarin, pesawat-pesawat tersebut sudah diberangkatkan.
Dikatakan, Garuda juga akan mengoperasikan pesawat berbadan lebar atau widebody untuk mengangkut penumpang yang sudah terkena efek keterlambatan, khusus keberangkatan ke Surabaya dan Denpasar, sehingga jadwal keberangkatan bisa dituntaskan pada Minggu kemarin. Selain itu, penumpang Garuda juga diberi fasilitas penjadwalan ulang atau rescheduling.
"Langkah kontingensi lainnya, seluruh operasionaliasi penerbangan luar negeri, termasuk proses check-in dari Lion Air dan Malindo, yang sebelumnya di Terminal 2, dipindahkan ke Terminal 3," katanya.
Agus menyebutkan, penerbangan internasional yang mengalami keterlambatan akibat peristiwa ini adalah China Southern nomor penerbangan 388 dari pukul 09.05 WIB menjadi berangkat pukul 12.00 WIB. Selanjutnya, Xiamens Air nomor penerbangan 870 dari jadwal awal pukul 08.10 WIB menjadi berangkat pada pukul 12.00 WIB.
Meski banyak penerbangan yang tertunda, namun Agus Haryadi menegaskan, tidak ada ganti rugi yang diberikan kepada penumpang. Sebab, kebakaran melanda Terminal 2E, sama sekali di luar perkiraan pihak Bandara.
"Delay (karena) kelalaian maskapai, (ada) ganti rugi. Akan tetapi, kalau alasan yang dibenarkan oleh ketentuan, seperti cuaca, fasilitas rusak, dikecualikan dari ketentuan kompensasi," terangnya.
Meski demikian, setiap penumpang pada Minggu kemarin dibebaskan dari pajak. Dengan kata lain, tidak hanya penumpang yang terdampak kebakaran, tetapi juga semua penumpang yang ada di Terminal 1 dan Terminal 3.
Sementara itu, Direktur Utama Garuda Indonesia, Arif Wibowo mengatakan, pihaknya menyiasasi keterlambatan penerbangan dengan mengatur kembali jadwal penerbangan.
"Eskalasi delay dari pagi pasti akan berpengaruh. Kita atur pesawat terbang langsung berurutan. Lima penerbangan dalam 15 menit, kalau bisa lebih cepat lagi," terangnya.
Menurut Arif, penerbangan Garuda Indonesia masih akan mengalami keterlambatan hingga hari ini (Senin, 6/7). Hal ini merupakan efek domino yang disebabkan penundaan sejak Minggu pagi.
Hingga tadi malam, situasi di Terminal 2 Bandara Soetta sudah kembali normal. Di dekat JW Sky Lounge, tempat munculnya kebakaran, juga sudah tidak ada garis polisi yang dipasang sebelumnya.
Penumpang yang sempat terlantar di tempat keberangkatan internasional pun sudah mulai dilayani. Pihak PT Angkasa Pura II ada membagikan kotak makanan berisi takjil untuk penumpang berbuka puasa dan makanan berat dalam kemasan.
Bau asap masih tercium saat memasuki lobi terminal. Pendingin ruangan juga terasa belum terlalu merata. Semua instalasi kelistrikan juga telah dinyalakan. Sistem check in pun sudah dilakukan secara online.
Sampai saat ini, polisi belum menentukan apa penyebab sebenarnya dari kebakaran tadi pagi. Dugaan sementara, ada hubungan arus pendek dari oven yang digunakan di salah satu ruangan di lounge tersebut. Pihak Puslabfor Mabes Polri masih menyelidiki lebih lanjut kebakaran. (bbs, kom, dtc, ral, sis)