Kesadaran Masyarakat terhadap Lingkungan Masih Kurang
SELATPANJANG (HR)- Banyaknya sampah yang menumpuk di berbagai sudut kota Selatpanjang, membuat tata kota menjadi buruk. Untuk mengatasi hal itu, perlu kesadaran masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan.
Apabila kesadaran itu tumbuh dan menjadi gaya hidup masyarakat, maka kota Selatpanjang akan bersih dan indah,”ungkap Kepala Dinas Pasar- Kebersihan dan Pertamanan (DPKP) Kepulauan Meranti, Joko Surianto SH MM, kepada wartawan Jumat, (3/7) pagi.
Joko mengakui, “pasukannya” kalah banyak dari jumlah masyarakat yang memproduksi sampah, dan membuang sampah secar sembrangan itu. Tak kalah parahnya kondisi sampah yang menumpuk di saluran drainase di depan kantor bupati.
Dikatakan Joko, kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah secara sembarangan itu sebagai bentuk perhatian terhadap keindahan lingkungan yang sehat dan bersih. Juga sebagai bentuk fundamental dalam menentukan arah perkembangan kota di masa datang.
"Kita harus sadar, bahwa lingkungan merupakan sistem yang saling berkaitan. Jika salah satu dirusak, maka yang lainnya akan merasakan akibatnya. Untuk itu, jangan membuang sampah sembarangan," sebut Joko.
Selain itu, diakuinya juga, di bulan Suci Ramadhan volume sampah semakin meningkat. Diperkirakan volume sampah per harinya mencapai belasan ton," ungkapnya.
Untuk mengatasi hal itu, lanjutnya, ke depan akan ada sanksi bagi masyarakat yang membuang sampah sembarangan, yakni dengan membayar denda sebesar Rp 500 ribu rupiah.
"Ke depan akan ada sanksi bagi yang membuang sampah sembarangan, setelah diberlakukan Peraturan Daerah (Perda) 2016," jelasnya lagi.(ran)