Pesta Rakyat Chile
Santiago (HR)-Keberhasilan Chile melaju ke final Copa America 2015 tak cuma dirayakan oleh para pemain dan suporter yang ada di stadion. Masyarakat Chile juga ikut berpesta di jalanan.
Chile sukses merebut tiket ke final usai mengalahkan Peru di babak semifinal. Dalam pertandingan di Estadio Nacional, Santiago, Selasa (30/6) pagi WIB, Chile memetik kemenangan 2-1 lewat dua gol dari Eduardo Vargas. Sedangkan gol balasan Peru lahir dari bunuh diri Gary Medel.
Ini adalah final kelima bagi Chile di ajang Copa America. Kesuksesan ini juga menjadi yang pertama bagi mereka dalam 28 tahun terakhir. Dengan lolos ke final, maka Chile juga berpeluang untuk mengakhiri penantian selama nyaris 100 tahun untuk menjuarai Copa America.
Maka tak heran jika keberhasilan ini disambut suka cita oleh rakyat Chile. Mereka berpesta dengan memenuhi jalanan di beberapa kota di Chile.
Usai kemenangan tersebut, para suporter memenuhi jalanan di Santiago sambil mengibarkan bendera Chile. Beberapa di antaranya ada yang menyalakan flare, ada pula yang sampai memanjat monumen pahlawan nasional mereka Manuel Baquedano
Di Concepcion, sekitar 430 km dari Santiago, masyarakat juga ikut merayakan keberhasilan Alexis Sanchez dkk. melaju ke final dengan berkumpul di jalanan. Berbagai atribut dikenakan untuk merayakan kemenangan Chile. Tak cuma membawa bendera, ada pula yang mengenakan topeng wajah pemain-pemain Chile dan topi berwarna merah-putih-biru yang merupakan warna bendera mereka.
Kemenangan Chile juga dirayakan para pendukungnya di kota Vina del Mar. Mereka berkumpul di jalanan sambil menyalakan flare atau cerawat.
Lolos ke final adalah target yang diusung Chile sejak awal digelarnya Copa America. Mencapainya dengan memenangi laga sulit di semifinal, pelatih Chile Jorge Sampaoli pun puas.
"Mencapai final di kandang bersama La Roja adalah mimpi yang ingin kami capai. Peru punya pemain-pemain yang bernilai dan mereka membuat kami menderita," ujar Sampaoli.
"Mereka memainkan laga yang hebat. Dalam pertandingan-pertandingan yang kami mainkan di Copa America 2015, ini adalah yang paling rumit. Kami sangat senang dengan kemenangan ini."
"Kami menghadapi rival yang sangat sulit dan lawan di final sama saja. Kami harus memulihkan penampilan di pertandingan-pertandingan sebelumnya," imbuhnya.
Target pertama sudah terwujud, Chile kini mulai menatap mimpi lainnya yaitu menjadi juara. Sepanjang penyelenggaraan Copa America sejak nyaris 100 tahun lalu, Chile belum pernah menjadi juara.
Ini adalah final kelima bagi Chile setelah sebelumnya di tahun 1955, 1956, 1979, dan 1987. Tapi di empat kesempatan tersebut, Chile harus puas menjadi runner-up. Chile kini tinggal menunggu pemenang dari laga antara Argentina dan Paraguay.
"Kami akan mencoba di masa persiapan ini untuk memulihkan pemain untuk laga final. Kewajiban kami adalah membawa tim ke final. Sekarang, kami memulai mimpi baru," kata Sampaoli.(dtc/ssc/pep)